PALEMBANG, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan mencatat, petugas pemilu yang meninggal akibat kelelahan kembali bertambah dan menjadi sebanyak 23 orang, Kamis (2/4/2019).
Sebelumnya, pada Senin (29/4/2019) kemarin, KPU telah mendata jika petugas pemilu yang meninggal adalah 16 orang.
Namun kemudian jumlah itu kembali bertambah, setelah tujuh orang pengawas pemilu lain juga meninggal akibat kelelahan.
Anggota KPU Sumsel Divisi Hukum dan Pengawasan Hepriadi mengatakan, tujuh petugas pemilu yang meninggal tersebut berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Muara Enim, dan Lubuklinggau.
Baca juga: Peringati May Day, Kapolda Sumsel Potong Tumpeng Bareng Buruh
Pihak KPU sendiri menurut Hepriadi masih menunggu petunjuk teknis untuk memberikan santunan kepada ahli waris.
"Ahli waris akan diberikan santunan, setelah cair akan langsung diberikan, mereka pahlawan demokrasi, pahlawan penyelenggara pemilu," kata Hepriadi melalui pesan singkat.
Hepriadi mengungkapkan, tujuh petugas Pemilu yang meninggal itu sebelumnya sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
Hasil diagnosa dokter pun, semuanya hampir sama karena sakit akibat kelelahan.
"Untuk yang sakit, kita masih mendata jumlahnya ada berapa," ujarnya.
Baca juga: Jumlah Petugas Pemilu yang Meninggal di Sumsel Bertambah Jadi 16 Orang
1. Fahrul Andi (50), anggota KPPS di TPS 02 Desa Blambangan, Pengandonan, Ogan Komering Ulu (OKU)
2.Tutik Hidayati (42), anggota KPPS Desa Suka Mulya, Ogan Komering Ilir (OKI)
3.Arman (42), Ketua KPPS TPS 07 Gunung Jati, Kecamatan Cempaka, OKU Timur
4. Syarifudin (39), anggota KPPS TPS 06 Desa Anyar, Kecamatan BP Bangsaraja, OKU Timur
5. Yanto (30), anggota KPPS Desa Tanjung Dalam, Kecamatan Keluang, Musi Banyuasin
6. Untung Imansyah, Ketua KPPS TPS 014 di Desa Sumber Jaya Kecamatan Sumber Marga Telang, Banyuasin