Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola BIM Tetap Naikkan Biaya Stikerisasi Meski Sopir Taksi Ancam Akan Lakukan Mogok

Kompas.com - 02/05/2019, 18:44 WIB
Perdana Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pengelola Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumatera Barat, PT Angkasa Pura II tetap akan menaikkan biaya stikerisasi bagi taksi di BIM. 

Namun, pihak pengelola masih memberikan kesempatan bagi pengelola dan sopir taksi mempersiapkan diri untuk penerapan aturan baru tersebut.

"Sejauh ini kita masih memberikan kesempatan dan waktu. Untuk penertiban secara ketat Insya Allah segera akan kita laksanakan," kata Humas PT Angkasa Pura II, Fendrick Sondra yang dihubungi Kompas.com, Kamis (2/5/2019).

Baca juga: Protes Kenaikan Biaya Stikerisasi, Sopir Taksi di Sumbar Ancam Lakukan Aksi Mogok di BIM

Fendrick mengatakan pihaknya masih memberikan tenggat waktu bagi penyedia moda yang belum memahami dan menyepakati terkait harga.

Kamis ini, pihaknya akan menggelar rapat membahas soal tenggat waktu yang akan diberikan untuk penyedia moda, bukan hanya taksi saja.

Fendrick mengklaim semua penyedia moda sudah menyetujui kebijakan kenaikkan biaya tahunan stikerisasi itu, seperti moda taksii, travel erte, anak nagari sudah mengajukan permohonan.

"Dalam arti kata mereka udah menyepakati secara tidak langsung terkait aturan di Angkasa Pura II cabang BIM," katanya.

Baca juga: Sandiaga Lanjutkan Program Stikerisasi UKM dengan BPOM

Sekretaris Kosti Sumatera Barat, Mardisal Ade mengatakan, hingga kini pihaknya masih bebas keluar masuk BIM sehingga ancaman mogok belum dilakukan.

"Kita masih bebas keluar masuk BIM. Kita berharap kebijakan biaya tahunan stikerisasi itu bisa dievaluasi," ujarnya saat dikonfirmasi.

Sebelumnya, Kosti mengancam akan melakukan aksi mogok jika PT Angkasa Pura II menerapkan kebijakan kenaikan biaya tahunan stikerisasi dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 4,4 juta.

Kenaikkan yang awalnya direncanakan akan dimulai pada 1 Mei itu dinilai kurang tepat di tengah anjloknya jumlah penumpang taksi akibat menurunnya jumlah penumpang pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com