Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Orasi Perempuan di Kantor KPU dengan Caption Risma, Pemkot Surabaya Pastikan Hoaks

Kompas.com - 02/05/2019, 17:00 WIB
Ghinan Salman,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan klarifikasi atas beredarnya video berdurasi sekitar 2 menit 5 detik yang viral di grup-grup WhatsApp maupun media sosial.

Dalam video tersebut, terlihat seorang perempuan berorasi di depan sebuah gedung KPU dan sejumlah aparat kepolisian.

Di dalam video itu, ada caption atau kalimat bertuliskan 'Wali Kota Surabaya Ibu Risma'.

Menanggapi video itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser menegaskan, bahwa sosok perempuan yang berorasi dalam video itu, bukanlah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Karena itu, ia memastikan jika video berdurasi 2 menit 5 detik yang mencatut nama Risma adalah hoaks.

"Kami mengetahui beredarnya video itu Rabu (1/5/2019) siang, kami coba melihat dengan jelas, dan kami pastikan bahwa itu bukan Bu Risma, dan itu juga bukan berada di kantor KPU Kota Surabaya," Kata Fikser di kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Kamis, (2/5/2019).

Baca juga: Cara Risma Selamatkan Anak Putus Sekolah di Surabaya

Ia menjelaskan, jika dilihat dari konteks orasi, Risma tidak pernah berorasi tentang pemilu. Apalagi, video yang beredar itu terdengar seperti protes tentang hasil pemilu.

Selama ini, kata Fikser, Risma tidak mencampuri proses rekapitulasi atau proses terhadap hasil-hasil pemilu di KPU.

"Kami dari bagian Humas telah mengklarifikasi video tersebut dengan tulisan hoax serta infografis, dan menyebarkannya ke grup-grup WhatsApp dan media sosial," terangnya.

Menurut Fikser, orang-orang tertentu yang mau cek dan ricek kebenaran video tersebut pasti mengetahui sosok perempuan dalam video itu bukanlah Risma.

Akan tetapi, bagi orang-orang luar Surabaya atau masyarakat yang enggan untuk cek dan ricek kebenaran video itu, mungkin saja percaya jika itu Risma.

"Dari suaranya itu ya mirip-mirip memang, tapi kalau dari gaya bicara yang menjatuhkan orang dengan cara seperti itu, bukanlah tipikal Bu Risma, kita sudah bisa tahu itu," imbuhnya.

Baca juga: Risma Berikan Pekerjaan untuk Istri Petugas KPPS yang Meninggal

Fikser mengaku, pihaknya juga telah menyampaikan video viral itu kepada Risma. Menurutnya, Risma sangat menyayangkan beredarnya video yang mencatut namanya. Saat ini, Pemkot Surabaya sedang mendalami video yang beredar tersebut kebagian hukum.

"Karena ini cukup meresahkan masyarakat dengan mengatasnamakan Wali Kota Risma. Hari ini (Kamis) kita konsultasikan dengan bagian hukum, kami ambil langkah-langkah selanjutnya," tegas Fikser.

Atas beredarnya video hoaks itu, Fikser menegaskan, akan berkonsultasi dengan pihak kepolisian.

Tujuannya untuk mendalami dan mengkonsultasikan video yang beredar itu dari sisi hukum. Bahkan, ia mengaku, telah mempunyai bukti-bukti screenshot dari media sosial, siapa saja orang-orang yang memposting video tersebut.

Baca juga: Risma Pastikan Bangun Jalur Bawah Tanah Terminal Joyoboyo-Kebun Binatang Surabaya

Selain itu, pihaknya akan melakukan rapat internal bersama bagian hukum dan kepolisian untuk mendalami dari sisi hukum video yang menyebut nama Risma itu.

Apakah nantinya cukup atas nama Pemkot Surabaya atau harus Risma yang membuat pelaporan. Karena dalam video itu disebutkan nama Wali Kota Surabaya.

"Karena kami tidak ingin Bu Risma jadi mikir. Lebih baik beliau mikir bagaimana melayani dan membangun Kota Surabaya dengan warganya, ketimbang ngurusi berita hoaks," ucap Fikser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com