Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Hiu Yang Mati Mendadak di Karimunjawa Diduga Diracun Pestisida

Kompas.com - 02/05/2019, 13:39 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Rachmawati

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemilik penangkaran hiu di Pulau Menjangan Besar, Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah, Minarno atau Cun Ming (81) mengungkap hasil pengujian atas matinya ratusan hiu di kepulauan tersebut.

Menurutnya, penyebab ikan-ikan hiu di penangkaran mati adalah karena diracun. Hal itu merujuk hasil uji laboratorium dari Balai Veteriner Wates, Kementerian Pertanian yang menyatakan bahwa pada contoh air (kode hiu putih) terindikasi pestisida endosulan dan klortiofos.

"Iya diracun," kata Cun Ming saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Kamis (2/5/2019).

Baca juga: Pemilik Penangkaran Laporkan soal Ratusan Hiu Mati Mendadak ke Polisi

Cun mengatakan, dalam air yang dijadikan sampel penelitian terbukti ada kandungan pestisida yang biasa digunakan untuk mematikan hama pertanian.

"Setahu saya jenis racun ketika tangkap ikan itu potas, tapi ini pestisida yang biasa untuk mengusir hama," tambahnya.

Lantaran hasil lab telah keluar, Cun meminta kepolisian untuk mengusut persoalan ini hingga menemukan pelakunya.

Sejauh ini, kata dia, pihak kepolisian telah melakukan konfirmasi atas hasil pemeriksaan.

"Polres Jepara sudah mulai bergerak. Mereka sudah dua kali ke Balai Wates untuk mengkonfirmasi hasil uji laboratorium," katanya.

Cun Ming sendiri mengaku sangat kehilangan atas matinya ratusan ikan hiu di penangkarannya.

Baca juga: 6 Fakta di Balik Kematian Hiu di Karimunjawa, Penangkaran Tak Berizin hingga Air Berwarna Kuning

Ia telah merawat ikan-ikan tersebut selama 50 tahun, lalu dia menemukan ratusan ikannya mati mendadak, Kamis (7/3/2019) lalu. Dia pun membawa sampel ikan dan air ke laboratorium di Wates, Yogyakarta.

Menurutnya, selama merawat ikan predator itu selama 50 tahun terakhir, ia tidak pernah menemukan satupun ikan peliharaannya mati.

Ada lima kolam budidaya ikan di Pulau Menjangan Besar yang dia kelola. Dua dari lima kolam berisi hiu indukan, atau yang melebihi 20 tahun. Sementara tiga sisanya diisi ikan konsumsi.

"Air di kolam itu berwarna kuning. Padahal kolam lainnya warnanya putih," ujarnya, kala itu.

"Kalau matinya alami saya bisa terima. Tapi kalau karena penyebab lain pasti saya kejar sampai kapanpun," tambahnya.

Baca juga: Insang, Potongan Daging, dan Jeroan Hiu Karimunjawa Diteliti

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono memastikan jajarannya menindaklanjuti laporan kematian ratusan hiu tersebut. Polisi telah membentuk tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Polres Jepara untuk melakukan penyelidikan.

"Tim sudah dikirim ke sana. Langkah awal kita adalah melakukan klarifikasi kepada pemilik penangkaran itu. Izin-izin penangkaran ada atau tidak sedang kita klarifikasikan," kata Condro.

Kepolisian terus bergerak untuk melakukan penyelidikan terkait matinya hiu tersebut. Namun demikian, polisi juga tengah mengantongi hasil laboratorium penyebab kematian ikan-ikan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com