Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Sambut Ramadhan dengan "Perang Air" di Magelang

Kompas.com - 02/05/2019, 09:51 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Bajong Banyu menjadi kegiatan yang tidak pernah ditinggalkan warga Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Tradisi yang menjadi tanda bahwa bulan suci Ramadhan akan segera tiba.

Bajong Banyu secara harfiah berarti memercikkan air. Dalam tradisi ini, warga saling melempar air atau perang air yang bermakna bahwa warga bersiap menyambut Ramadhan dengan mensucikan diri agar bersih jiwa dan raga.

Prosesi diawali dengan pengambilan air di sumber air Sendang Dawung yang letaknya tidak jauh dari dusun. Prosesi dilakukan oleh para tokoh masyarakat dan warga yang tampak mengenakan busana adat Jawa sambil membawa kendi (tempayan).

"Air diambil dari Sendang Dawung yang merupakan sumber air Dusun Dawung dan sekitarnya. Meski sudah ada PDAM tapi masih bisa dimanfaatkan, air tidak pernah surut meski musim kemarau. Prosesi ini mengajak warga untuk menjaga lingkungan, melestarikan alam," tutur Gepeng Nugroho, tokoh pemuda Dusun Dawung disela-sela kegiatan, Rabu (1/5/2019) sore.

Baca juga: Mengenal Liwet Massal, Tradisi Unik Warga Cianjur Sambut Ramadhan

Air kemudian diarak kembali ke lapangan tengah dusun sebagai pusat kegiatan. Air dalam kendi-kendi kecil dituangkan ke kendi lebih besar. Sesepuh dusun yang telah menunggu kemudian memimpin doa sebelum kemudian perang air dimulai.

Ratusan warga, baik tua, muda, pria, wanita, hingga anak-anak sangat antusias merangsek ke tengah lapangan untuk ikut perang air. Mereka langsung saling lempar air diiringi musik rancak tradisional. Tawa suka cita terlihat dari raut mereka.

"Secara filosofi tradisi ini bermakna bahwa kita mensucikan diri, jiwa, dan raga, juga hati, agar bersih saat menjalankan ibadah puasa nanti. Tidak lagi ada rasa benci atau amarah antarwarga. Kita saling memaafkan dan guyup rukun, " jelas Gepeng.

Menurutnya, Bajong Banyu tahun ini merupakan perhelatan yang keenam. Secara konsep, prosesi selalu sama setiap tahun. Akan tetapi selalu ada tambahan kegiatan yang berbeda, khususnya untuk pertunjukkan seni budaya yang ditampilkan.

Tahun ini, diisi dengan ragam tari tradisional seperti Soreng, Topeng Ireng, Jathilan dan lainnya. Malam harinya dilanjutkan lagi dengan pentas seni.

Baca juga: Di Surakarta, Rumah Makan yang Buka Siang Hari Diimbau Pasang Tirai Selama Ramadhan

Kepala Dusun Dawung, Wisik, menambahkan Bajong Banyu merupakan tradisi positif yang akan terus digelar warga. Dia pun sangat mengapresiasi dukungan serta antusias warga dan perangkat desa/kecamatan dalam kegiatan ini.

"Mari bersatu menyambut bulan suci ramadhan, bajong banyu bermakan mensucikan diri sebelum menjalankan ibadah puasa," ajaknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com