KOMPAS.com - Gerombolan orang berbaju hitam yang membuat kerusuhan saat May Day di Bandung berhasil diamankan polisi, pada hari Rabu (1/5/2019).
Polisi mendata para pelaku yang menamakan diri sebagai kelompok Anarko itu berjumlah sekitar 619 orang.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, para pemuda itu merupakan kelompok terselubung.
Mereka beraksi memanfaatkan kehadiran para buruh yang datang ke Bandung. Irman menegaskan jika kelompok itu bukan dari serikat buruh.
Sementara itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf menang telak atas Prabowo-Sandi di Ngawi. Namun saksi dari pasangan calon (paslon) 02 menolak tanda tangan.
Peristiwa itu terjadi saat sidang pleno rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ngawi Jawa Timur, Selasa (30/4/2019).
Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:
Sekelompok orang berpakaian serba hitam terlibat kericuhan saat peringatan May Day di Bandung.
Polisi akhirnya mengamankan para pelaku ke Mako Brimob Polda Jabar untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Sebelumnya, mereka sempat dikumpulkan di Mapolrestabes Bandung dan digunduli sebagai bentuk pembinaan. Kelompok itu diangkut menggunakan truk Dalmas.
Menurut data sementara yang berhasil dihimpun, tercatat ada 619 orang yang diamankan. Dengan rincian 605 pria dan 14 wanita. Dari jumlah tersebut, 293 orang diantaranya berusia di bawah umur.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, kelompok ini mengatasnamakan Anarko atau kelompok berbaju hitam. Mayoritas anggotanya adalah warga Bandung Raya.
"Kita masih dalami satu per satu bagaimana mereka dapat informasi untuk berkumpul atau melakukan tindakan secara masif atau sistematis melakukan vandalisme dan kegiatan yang merugikan warga Kota Bandung khususnya. (Motifnya) kita tidak bisa berandai-andai nanti akan terjawab setelah pemeriksaan," ujar Truno di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Rabu (1/5/2019).
Baca berita selengkapnya: Polisi: Kelompok Baju Hitam yang Beraksi di Bandung Bernama Anarko