Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mak Pak Kim Bercocok Tanam di Ruko Lantai 5, Panen Bawang hingga Siap Tularkan Ilmu

Kompas.com - 02/05/2019, 07:00 WIB
Dewantoro,
Khairina

Tim Redaksi

Usianya yang sudah lebih dari setengah abad tak mengurangi keinginannya mengetahui seluk beluk tanaman lalu membagikannya kepada orang yang bertanya.

Dia pun tak merasa risau jika pengetahuannya diketahui orang lalu mengerjakannya. Menurutnya, akan lebih baik jika banyak orang mengetahui bagaimana menanam secara efektif meskipun dengan lahan yang terbatas seperti dirinya di lantai 5.

"Kalau orang tahu, bagus. Kita belajar lagi, buat lagi yang lain," katanya.

Baca juga: Mentan Amran Akan Tanam 5.000 Kelapa di Pesisir Waduk Jatigede


Menurutnya, di umurnya saat ini dia ingin berbuat lebih banyak hal-hal yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Tak ada rahasia baginya mengenai tanaman.

"Saya tahu, saya beritahukan ke orang lain. Seperti biji bawang merah itu. Awalnya saya tak tahu dari mana asalnya biji. Setelah saya cari tahu, ternyata dari bunganya. Orang harus tahu, buat. Itu kan bisa membantu orang," katanya.

Dia menambahkan, tanaman membutuhkan lahan. Namun lahan tidak harus luas.

Beberapa tanaman bisa ditanam di lahan yang terbatas sekalipun. Dia sudah mencobanya, dari bawang merah, kacang tanah, kedelai, kacang hijau hingga bawang putih.

Dia juga pernah memperbanyak bibit mangga dengan cangkok di tempat yang sama.

"Semuanya itu bisa ditanam. Di lantai lima pun. Walau dengan polybag dan panas 'kali, kita bisa panen," katanya.

Dikatakannya, dia menanam kacang tanah, kedelai dan kacang hijau karena rasa penasaran apakah begitu sulitnya untuk menanamnya sehingga produksinya, khususnya di Sumut dan Indonesia pada umumnya begitu kecil dan tak mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Saya mencobanya, apakah sulit nanamnya, saya coba di atas ini, dan saya berhasil. Artinya dari sisi pertanamannya mudah, kenapa tidak banyak yang menanamnya. Tapi kenapa, kita masih impor dari dulu sampai sekarang, mungkin faktor pasar," katanya.

Dia berharap siapa pun tidak perlu ragu untuk menanam, apalagi dengan alasan keterbatasan lahan di perkotaan. Model hidroponik sudah banyak dicontoh dan dilakukan orang.

Begitu halnya yang dilakukannya bisa juga ditiru dan dilakukan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau dijual.

"Misalnya bawang merah, harganya kan Rp 30 ribuan/kilogram, kalau tanam sendiri kan untung. Tak susah kok. Hanya tekun saja lah. Merawatnya dengan senang hati," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com