Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pleno KPU Pamekasan, Prabowo-Sandi Menang di Seluruh Kecamatan

Kompas.com - 01/05/2019, 21:41 WIB
Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandi, menang di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Hasil tersebut berdasarkan rekapitulasi tingkat kabupaten, yang digelar oleh KPU Pamekasan pada Rabu (1/5/2019) di Aula gedung Bakorwil Madura.

Prabowo-Sandi yang diusung oleh PAN, PKS, Gerindra dan Demokrat meraih suara sebanyak 531.561. Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin, meraih suara sebanyak 102.931.

Masing-masing saksi kedua Paslon, menandatangani hasil perhitungan pleno KPU Pamekasan tersebut di hadapan anggota komisioner KPU Pamekasan pada Rabu. 

Ketua KPU Pamekasan Mohammad Hamzah menjelaskan, selama proses rekapitulasi tidak ada sanggahan apapun dari masing-masing saksi. Mereka menerima semua hasil yang sudah direkap oleh masing-masing Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK).

Baca juga: Satu Petugas KPPS Pamekasan Meninggal karena Serangan Jantung

"Lancar semua sejak awal rekapitulasi. Saksi dari kedua Paslon tanda tangan semua," kata Hamzah.

Hamzah memaparkan, partisipasi masyarakat Pamekasan dalam Pilpres sangat tinggi. Dari jumlah DPT sebanyak 706.876, ada 650.876 masyarakat yang sudah menyalurkan hak politiknya, untuk menentukan pemimpin mereka selama lima tahun mendatang.

"Yang tidak ikut Pilpres sebanyak 55.620. Sedangkan suara yang tidak sah 16.384," imbuhnya.

Tingginya partisipasi masyarakat dalam Pilpres, sudah diprediksi sejak awal oleh KPU. Hal itu dilihat dari banyaknya pihak yang berkepentingan.

Sehingga, hal itu yang menjadi faktor utama. KPU hanya menjadi pendorong saja, agar masyarakat bisa menggunakan hak pilihannya dengan baik.

Baca juga: Kelebihan 21 Suara, 2 TPS di Pamekasan Hitung Ulang

Setelah jelas siapa peraih suara terbanyak dalam Pilpres di Kabupaten Pamekasan, KPU berharap agar masyarakat tidak melakukan upaya-upaya yang menyebabkan kondisi menjadi tidak kondusif.

Perbedaan pilihan dalam Pilpres kemarin, sebaiknya dihilangkan dan kembali hidup rukun seperti semula.

"Adat dan budaya orang Madura rukun, santun, saling menjaga antara yang satu dengan yang lainnya harus dijaga. Pilpres hanya lima tahun sekali, jangan sampai merusak tatanan masyarakat yang sudah lama berkembang," harapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com