Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Motif Kelompok Berbaju Hitam Saat "May Day" di Bandung

Kompas.com - 01/05/2019, 15:45 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Aparat kepolisian masih mendalami motif di balik kehadiran sekelompok anak muda berbaju hitam-hitam di sela peringatan May Day di Bandung.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, para pemuda itu merupakan kelompok terselubung.

Mereka beraksi memanfaatkan kehadiran para buruh yang datang ke Bandung. Irman menegaskan jika kelompok itu bukan dari serikat buruh.

Baca juga: Polisi Amankan Kelompok Berbaju Hitam yang Buat Vandalisme dalam May Day di Bandung

"Motifnya sedang didalami karena mereka seperti terselubung. Kami akan panggil pimpinan kelompoknya. Ini ada kelompok pelajar, mahasiswa, pengangguran, ini tentu jadi perhatian untuk ditindaklanjuti," ujar Irman.

Di tempat yang sama, Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Mochamad Rifai menuturkan, kelompok pemuda itu diamankan lantaran melakukan aksi vandalisme dan perusakan fasilitas publik di kawasan Gedung Sate dan Dipatiukur.

Hal itu terungkap saat polisi menemukan sejumlah senjata tajam, cat semprot, double stick, dan minuman beralkohol.

"Mereka bukan kelompok buruh, tapi mereka masuk menyusupi untuk melakukan tindakan anarkis di jalan. Dan ada beberapa tempat dan TKP yang sudah mereka lakukan perusakan terhadap mobil, sepeda motor maupun pemukulan terhadap masyarakat," tutur dia.

Rifai menambahkan, saat ini sudah ada sekitar 150 orang yang telah diamankan. Petugas saat ini masih melakukan pendataan.

Baca juga: Tergelincir ke Sungai Citarik, Seorang Kakek di Kabupaten Bandung Hilang

"Kami amankan sekitar 100-150 orang. Motifnya sementara masih kami dalami dulu. Ada anak SMA, SMP," ujar dia.

Sebelumnya, polisi mengamankan ratusan anak muda di tengah peringatan May Day di Bandung.

Kelompok yang mengenakan busana serba hitam itu ditangkap di sekitar Jalan Bagus Rangin, Jalan Singa Perbangsa dan Jalan Dipatiukur, setelah polisi mendapat laporan dari warga adanya keributan kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com