Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Operasional Hanggar Sampah, Warga Cegat Truk Pengangkut Sampah

Kompas.com - 01/05/2019, 11:43 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Krisiandi

Tim Redaksi

PURWOKERTO, KOMPAS.com - Puluhan warga Kelurahan Karangklesem, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mencegat truk pengangkut sampah yang melintasi wilayahnya, Rabu (1/5/2019).

Massa menolak truk-truk tersebut membuang sampah ke hanggar sampah di Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Warga beralasan sampah yang dibawa truk menganggu lantaran bau menyengat.

Salah satu warga yang melakukan aksi Suchemi mengatakan, sejak pukul 06.30 WIB warga menunggu di tepi jalan. Mereka menghentikan satu per satu truk pengangkut sampah yang melintas menuju hanggar sampah.

Baca juga: Selain Banjir, Jakarta Juga Terima Sampah Kiriman, Beratnya Setara 170 Mobil Avanza

"Baunya sangat menyengat. Kami sudah tiga kali menanyakan proses amdal hanggar tersebut, tapi sampai sekarang tidak bisa menunjukkannya. Semestinya proses amdal ada persetujuan dari warga," katanya di Purwokerto, Jawa Tengah, Rabu (1/5/2019).

Warga lainnya Suhar mengatakan, warga menolak tempat pembuangan sampah dalam bentuk apapun. Meskipun lokasinya berada di tetangga desanya, namun warga setempat yang merasakan dampaknya.

"Saya mewakili masyarakat tidak setuju dengan adanya hanggar. Dari tahun 1983 kami sudah merasakan bau tidak enak, baru berhenti tiga tahun, sekarang merasakan bau lagi," ujar Suhar.

Seperti diketahui Pemkab Banyumas beberapa tahun lalu menutup Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel. Namun beberapa waktu lalu, pemkab memanfaatkan sebagian lahan di tempat yang sama untuk mendirikan hanggar sampah.

Baca juga: Margonda Banjir, Pemkot Depok Bilang karena Sampah

Konsep pengelolaan sampah di hanggar berbeda dengan TPA. Sampah yang masuk ke hanggar akan dipilah dan dikelola oleh kelompok masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas Suyanto saat menemui warga mengatakan, bau menyengat disebabkan pembuangan sampah yang melebihi kapasitas akibat limpahan dari tempat penampungan sampah di Desa Windunegara, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.

"Kami minta maaf, karena sampah tidak muat sehingga dibuang ke sebelah selatan hanggar. Sekitar setengah bulan terakhir ini di Windunegara sedang diperbaiki. Mulai hari ini pembuangan di hanggar akan kembali normal," kata Suyanto.

Kompas TV Aksi bersih sampah diwujudkan dalam Gerakan Cinta Laut di kawasan Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara. Gerakan yang digagas oleh Badan Keamanan Laut dan perusahaan Wings Group menjadi bentuk tanggung jawab sosial untuk lingkungan yang lebih baik di masa datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com