Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga dan Sekuriti PT ANJ Bentrok, 3 Orang Terluka dan Pos Jaga Rusak

Kompas.com - 30/04/2019, 11:37 WIB
Oryza Pasaribu,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TAPANULI SELATAN, KOMPAS.com - Bentrok warga dengan petugas sekuriti terjadi di kompleks perkebunan PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) Agri Siais di Dusun Janji Matogu, Pardomuan, Angkola Selatan, Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Minggu (28/4/2019) malam hingga Senin (29/4/2019) dini hari kemarin.

Akibat kejadian tersebut, satu pos jaga pintu masuk rusak dan dua unit sepeda motor rusak, serta tiga petugas sekuriti mengalami luka-luka.

Juru bicara PT ANJ Agri Siais, Ridwan Lubis mengatakan, peristiwa itu bersifat spontan. Saat itu, massa yang merupakan warga sekitar mendatangi pos jaga di pintu masuk perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, Minggu (28/4/2019) sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca juga: Bentrok 2 Ormas di Kota Bandung, 3 Orang Terluka

 

Kedatangan massa, kata Ridwan, dipicu persoalan adanya salah seorang warga yang ditangkap pihak sekuriti karena kedapatan mencuri buah sawit di perkebunan milik perusahaan.

"Kalau kejadian penangkapan itu sebenarnya sudah lama dan sudah ditangani pihak kepolisian. Tanpa ada kompromi, massa mendatangi pos jaga dan melakukan perusakan," ujarnya seusai mendampingi petugas sekuriti yang mengalami luka-luka dan membuat laporan ke Mapolres Tapanuli Selatan di Kota Padang Sidempuan, Selasa (30/4/2019).

Dia sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk memohon agar dibantu soal pengamanan. Apalagi katanya, setelah kejadian tersebut, situasi belum kondusif dan pihaknya merasa khawatir dan terancam.

"Jumlah petugas sekuriti kita sangat minim, dan kami khawatir masyarakat akan kembali datang. Apalagi kondisinya sekarang masyarakat belum puas," tukasnya cemas.

Manajer sekuriti, Gomez mengatakan, akibat kejadian itu, ia mengalami luka-luka di wajah akibat dipukuli puluhan orang yang tidak dikenal. Selain itu, tubuhnya juga terasa sakit karena mendapat lemparan batu yang bertubi-tubi.

"Untung saya diselamatkan kawan-kawan (sekuriti) yang lain, kalau tidak mungkin saya sudah jadi bulan-bulanan massa," katanya sambil menunjukkan bagian dagunya yang diperban dan kepalanya yang sakit akibat terkena lemparan batu.

Pemicu bentrokan

Gomez menduga, kedatangan massa dipicu adanya penangkapan salah seorang warga yang ketahuan mencuri buah sawit di komplek perkebunan PT ANJ Agri Siais pada awal April lalu.

Massa merasa keberatan atas penangkapan tersebut, apalagi tidak ada koordinasi antara pihak perusahaan dengan masyarakat.

"Warga tersebut kita tangkap karena mencuri, lalu kita bawa dan serahkan ke Polres Tapanuli Selatan. Itulah pemicu terjadinya kejadian ini," ungkap Gomez.

Selain dia, dua rekannya yang lain juga mengalami luka-luka di wajah akibat terkena lemparan batu dan serpihan kaca.

"Pos jaga rusak, kaca pecah, meja dibakar. Dan, dua unit sepeda motor milik perusahaan rusak parah, serta unit mobil retak kaca depan akibat dilempar warga," katanya.

Baca juga: Dipicu Perkelahian, Bentrok Antarwarga Pecah di Magelang

Camat Angkola Selatan Zamhir juga membenarkan adanya kejadian tersebut. Bahkan hingga dini hari tadi, Zamhir mengaku ada dugaan warga akan kembali mendatangi perusahaan.

"Saya juga baru dapat kabarnya. Dan, infonya korban serta pihak perusahaan sudah melapor ke polisi. Untuk kondisi saat ini saya belum dapat pastinya, tapi infonya ada kelompok massa yang diduga akan kembali mendatangi perusahaan," sebutnya.

Kassubag Humas Polres Tapanuli Selatan, Iptu Alpian Sitepu membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia mengatakan, korban dari pihak perusahaan sudah membuat pengaduan.

"Pihak perusahaan sudah membuat pengaduan dan sudah kita terima. Soal kondisi saat ini, saya belum monitor, dan personel belum ada yang diturunkan untuk melakukan pengamanan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com