BANDUNG, KOMPAS.com - Manajemen Lion Air menjelaskan sudah menjalankan prosedur yang berlaku terkait insiden enam penumpang yang ditinggal pesawat di Bandara Husein Sastranegara karena diduga kelebihan membawa barang.
Dalam siaran resmi Lion Air yang diterima Kompas.com, Senin (29/4/2019), Coorporate Communication Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa 23 April 2019 dengan kode penerbangan JT-911 rute Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca juga: Kelebihan Barang Bawaan, Penumpang Lion Air Ketinggalan Pesawat hingga Harus Beli Tiket Lagi
Danang mengatakan, saat proses check in penumpang melaporkan tiga bagasi seberat 30 kg dan empat bagasi kabin. Petugas layanan darat (ground handling) telah memberikan tanda label kuning (baggage tag) pada keempat barang bawaan tersebut.
Namun, pada saat menjalankan penanganan berdasar pengamatan, penumpang itu ternyata membawa sembilan barang bawaan.
"Berdasarkan kondisi ini, petugas sudah mengawali dengan menyampaikan permohonan maaf, kemudian menginformasikan jika barang bawaan berjumlah sembilan kilo melebihi batas yang sudah ditentukan untuk dibawa ke dalam kabin," ujar Mandala.
Baca juga: Fakta Ancaman Bom di Pesawat Lion JT-303, Penerbangan Tertunda 2 Jam hingga Pelaku Janji Tak Ulangi
Ia menambahkan, setiap penumpang (kecuali bayi) diperbolehkan membawa satu bagasi kabin maksimum berat 7 kg dan satu barang pribadi (personal item). Maksimum dimensi bagasi kabin tidak lebih dari 40 cm x 30 cm x 20 cm.
Kategori anak (child) usia 2-12 tahun juga mempunyai jatah dan diperbolehkan membawa bagasi kabin menurut ukuran standar. Dalam hal ini, barang bawaan yang menjadi hak anak bisa dibawa, atau diwakilkan oleh pendamping, atau jika anak bepergian tanpa pendamping dapat dibantu bawakan oleh petugas.
"Petugas Lion Air tidak meminta atau menyuruh penumpang kategori anak membawa bagasi sendiri. Oleh karena itu, petugas menyarankan barang bawaan lainnya agar didaftarkan sebagai bagasi tercatat (dibagasikan) ke dalam kompartemen bagasi pesawat. Namun penumpang menolak atas informasi yang disampaikan petugas," paparnya.
Baca juga: Pihak Keluarga Korban Desak Lion Air dan Boeing Lunasi Klaim Asuransi
Lantaran perdebatan panjang terjadi, akhirnya pihak maskapai memutuskan untuk tetap melanjutkan penerbangan tanpa enam penumpang tadi.
"Dikarenakan waktu keberangkatan sudah sesuai, penumpang dimaksud tidak segera masuk ke pesawat dan pertimbangan upaya Lion Air menjaga kinerja ketepatan waktu (on time performance), maka pilot sebagai person in command (PIC) memutuskan pesawat pada penerbangan JT-911 tutup pintu (door close) serta bersiap lepas landas," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.