Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Warga dan Caleg Demo Bawaslu Tasik soal Kasus Politik Uang "Paketan"

Kompas.com - 29/04/2019, 15:33 WIB
Irwan Nugraha,
Farid Assifa

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Ratusan warga dan calon legislatif (caleg) dari berbagai partai di Kabupaten Tasikmalaya kembali berunjuk rasa mendesak tuntaskan kasus dugaan politik uang "paketan". Demonstrasi digelar di depan kantor Bawaslu Tasikmalaya, Senin (29/4/2019).

Pengunjuk rasa menilai, penanganan kasus dugaan politik uang oleh Bawaslu belum jelas. Padahal sudah ada bukti dan saksi, serta pelaku sudah mengakui perbuatannya.

Bahkan, politik uang secara masif ini diduga menyebar di hampir semua daerah pemilihan Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan Garut.

Baca juga: Bawaslu Kota Tasik Bentuk Tim Investigasi Ungkap Dugaan Politik Uang Paketan

Perwakilan Kelompok masyarakat, Ramdan Hanifah, mengatakan, pihaknya telah menemukan dan melaporkan beberapa kasus dugaan politik uang oleh calon paketan DPR RI dan DPRD Jabar Partai Gerindra pada saat masa tenang. Namun, sampai saat ini, Bawaslu Tasikmalaya dinilai lamban dan belum menghasilkan putusan yang jelas terkait kasus ini.

"Kita datang ke sini menghidupkan nurani Bawaslu. Kalau mereka mau, lakukan investigasi ke lapangan. Kita juga sudah berikan laporan, bukti dan kesaksian pelaku sebagai bahan Bawaslu melakukan penyidikan," jelas Ramdan kepada wartawan di sela-sela aksi.

Ramdan pun menambahkan, pihaknya sejak melaporkan sampai sekarang siap mendampingi Bawaslu dalam mengusut tuntas kasus ini. Hal ini semata-mata demi menegakkan keadilan demokrasi di Indonesia. Sehingga, masyarakat mengerti bahwa politik uang itu mencederai demokrasi dan sebagai tindak hukum pidana.

"Selain politik uang paketan, ada yang berbentuk PJU, ada yang berbentuk jalan, ada sumbangan-sumbangan ke madrasah atau masjid, itu semua politik uang yang sudah bermetamorfosa," tambah dia.

Menanggapi pengunjuk rasa, Koordinatir Divisi dan Organisasi Bawaslu Tasikmalaya, Khaerun Nasihin membantah pihaknya selama ini dinilai tidak serius dalam mengusut kasus politik uang paketan di Tasikmalaya. Sampai sekarang, kata Khaerun, pihaknya terus mendalami dugaan politik uang paketan tersebut.

"Media sudah tahu kinerja kita, sering memberitakan soal temuan kita. Soal politik uang paketan ini, kita sudah cukup alat bukti sebetulnya, tadi saya sudah jelaskan kepada mereka," ujarnya.

Sebelumnya, pelaporan ini berawal dari merebaknya politik uang paketan di hampir semua daerah pemilihan legislatif daerah Kabupaten, Kota Tasikmalaya dan Garut.

"Ya, ini kami melaporkan politik uang paketan. Ini laporan yang masih masif politik uang oleh calon DPR RI dan DPRD Jabar dari Partai Gerindra. Sama halnya di Kota Tasikmalaya juga yang sedang ramai," jelas salah seorang pelapor, Dadang Sumarna, warga Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Senin siang.

Dadang menambahkan, pihaknya meminta keadilan kepada Bawaslu untuk segera memproses kasus politik uang yang dilakukan secara masif di hampir seluruh Kabupaten dan Kota Tasikmalaya serta Garut.

Baca juga: Sejumlah Caleg Desak Bawaslu Pidanakan Pelaku Politik Uang di Tasikmalaya

 

Khusus di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, pihaknya mengaku telah menyerahkan barang bukti sejumlah uang dan amplop untuk mencoblos caleg paketan, saksi-saksi dan pelaku yang menyebarkan uang sekaligus caleg Gerindra DPRD Kabupaten Tasikmalaya Dapil VI berinisial AN.

"Jadi si AN, pelaku ini sudah mengaku memberikan uang untuk mencoblos DPR RI dan DPRD Jabar Partai Gerindra serta dirinya. Semua bukti dan saksi-saksi sudah diperiksa. Kita kawal terus oleh semua, kinerja Bawaslu terkait kasus ini. Pelapor sudah ada, saksi ada dan pelaku sudah ngaku ke Bawaslu," ungkap Dadang yang berstatus caleg di dapil yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com