Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Buku Perempuan Pasti Bisa, Bupati Karawang Buka-bukaan Tentang Karier Politiknya

Kompas.com - 29/04/2019, 15:21 WIB
Farida Farhan,
Rachmawati

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com- Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana meluncurkan sebuah buku berjudul Perempuan Pasti Bisa yang diterbitkan PT Elex Media Komputindo, grup Kompas Gramedia.

Tak hanya soal menceritakan pribadinya, Cellica juga buka-bukaan soal karier politiknya. Cellica percaya, perempuan juga bisa menjadi seorang pemimpin tanpa meninggalkan kodratnya serta tanpa merendahkan kaum laki-laki.

Baca juga: Peringati May Day, Karawang Gaungkan Kreativitas dan Inovasi Kaum Buruh

Keputusannya terjun ke dunia politik tak lepas dari restu dua orang yang dikasihinya yaitu ayah dan anak-anaknya. Banyak hal yang ia pertimbangkan, sebelum akhirnya mantap mengambil sikap menjadi seorang politisi.

"Kalau ayah saya bilang berhenti, saya berhenti. Kalau anak saya bilang berhenti, saya berhenti," kata Cellica saat meluncurkan buku Perempuan Pasti Bisa di Gramedia World Karawang, Jumat (26/4/2019) malam.

Pada buku yang ia tulis, ia menyebut the power of emak-emak ada di mana-mana, mulai dari dalam rumah, warung kopi, pasar, sekolah, bahkan di jalanan. Cellica juga percaya soal the power of emak-Emak dalam dunia politik.

Baca juga: Pasca-pemilu, Tokoh Lintas Agama Karawang Ajak Masyarakat Tidak Mencederai Demokrasi

Ia menyebutkan kemenangannya menjadi anggota DPRD Jabar pada 2009, wakil bupati pada 2010-2015, hingga bupati pada 2016-2021 sebagian besar karena emak-emak. Menurutnya, perempuan mempunyai karakter sebagai pemilih yang sangat loyal yang ia sebut strong voters, sementara laki-laki cenderung soft voters.

"Hal ini yang membuat calon perempuan memiliki basis pemilih lebih kuat dibanding laki-laki," katanya.

Cellica menyebut hal demikian sebagai contoh emansipasi perempuan, khususnya di bidang politik. The power of emak-pmak, seperti yang ia tulis, adalah nyata sebagai kebangkitan perempuan. Perempuan menggugat realitas hard politics yang penuh dengan money politics dan manuver oligarki.

Baca juga: Rumah Diterjang Banjir Rob, 37 Warga Karawang Mengungsi

Dahulu, menurutnya, arus utama politik dengan kesadaran patriarkhinya selama ini hanya dianggap sebagai unsur pendukung dan pemandu sorak. Padahal kini justru menjadi pilar utama sebagai rujukan pengambil kebijakan di pemerintahan.

Cellica mengaku ingin membuktikan bahwa kemenangan yang mengantarkannya duduk di kursi nomor satu di Karawang, bukan karena uang dan popularitas, melainkan kerja keras. Ia pun tak memungkiri banyak orang yang menilai politik itu kejam dan keji. Namun, ia mengaku tak ingin memilih cara-cara demikian dan memilih untuk kerja keras.

"Yaitu dengan bersentuhan langsung dengan semua lapisan, termasuk emak-emak," katanya.

Baca juga: Seniman Karawang, Selesaikan Lukisan Kartini Selama 8 Jam

Dengan berlatar belakang sebagai seorang dokter, Cellica pun mempunyai cara tersendiri untuk mendiagnosa apa yang dibutuhkan masyarakat, merumuskan masalah, penyebabnya, serta kebijakan yang harus diambil. Ia mengaku tak ingin mengambil kebijakan yang hanya diingkan oleh segelintir orang saja.

"Ini sama seperti saya mendignosis masyarakat. Mana yang perlu lebih diprioritaskan. Kalau bicara kebutuhan kan banyak sekali," kata dia.

Pada buku itu. ia juga menceritakan kegagalannya dan alasan yang membuatnya bangkit kembali.

Melalui buku yang ia susun dalam waktu delapan bulan itu, Cellica ingin berbagi inspirasi kepada masyarakat, khususnya kaum perempuan. Sebab menurutnya, titik kejayaan seseorang adalah saat ia bisa berbagi cerita, berbagi inspirasi. Apalagi, sebuah buku adalah warisan yang tak bisa usang. Artinya, hingga kapanpun tetap bisa dibaca.

"Aku ingin berbagi cerita, berbagi pengalaman, berbagi spirit kepada seluruh masyarakat Karawang, khususnya perempuan. Apalagi ini mentum dalam rangka Hari Kartini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com