Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa ITS soal Polemik "Quick Count" dan Saling Klaim Kemenangan

Kompas.com - 29/04/2019, 11:34 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Karena itu, kedua kandidat harus bisa menenangkan pendukung masing-masing agar mau bersabar dan menunggu hasil resmi yang akan dirilis KPU.

"Masing-masing paslon harus tahu apa yang mesti dilakukan untuk menenangkan massa atau pendukungnya," imbuhnya.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unpad soal Pemilu 2019: Panasnya Atmosfer hingga Sistem yang Rumit

Mahasiswi semester 8 Jurusan Teknik Transportasi Laut ITS, Elsa Efrina Nur Faidah, mengatakan, hasil hitung cepat tidak bisa dijadikan rujukan utama. 

Alasannya, quick count hanya mengambil beberapa sampel dari TPS, tidak secara keseluruhan. Karena itu, hasilnya tidak bisa dianggap final.

Terlebih lagi, masing-masing paslon juga memiliki tim untuk melakukan rekapitulasi suara. Karena ada banyak versi, ia menyarankan agar semua pihak yang berkompetisi menunggu hasil resmi KPU.

"Kalau saya percaya hasil resmi KPU nanti. Real count itu secara tidak langsung akan membuktikan atau mewakili hasil quick count yang ada sekarang," katanya.

Tunjukan bukti bila klaim menang

Mahasiswa semester 4 Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Mahadi Yahya Sormin berpendapat, daripada ribut-ribut hasil quick count dan saling klaim kemenangan, ia menilai, lebih baik paslon 01 dan paslon 02 sama-sama menunjukkan data versi mereka masing-masing.

"Versi mana sih yang peling relevan dilihat dari data-data yang ada dan realitas di lapangan. Bandingkan juga dengan hasil quick count dan situng KPU," kata dia.

Sehingga, klaim kemenangan dan penolakan hasil quick count tidak membuat masyarakat bingung dan menambah tensi Pemilu semakin memanas.

"Kedua paslom saling tunjukkan data saja supaya transparan," ucap Yahya.

Sebelumnya, hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin memperoleh 54,45 persen suara sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh 45,55 persen suara.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unhas soal Quick Count dan Real Count: Jangan Rusuh hingga Tunggu KPU

Hasil hitung cepat Indo Barometer juga menempatkan keunggulan yang sama, Jokowi-Ma’ruf Amin 54,35 persen dan Prabowo-Sandiaga 45,65 persen dengan data masuk 99,83 persen.

Indikator menempatkan Jokowi-Ma’ruf Amin di posisi 54,58 persen dan Prabowo-Sandiaga 45,42 persen dengan data masuk 99,97 persen.

Charta Politika menempatkan Jokowi-Ma’ruf Amin di posisi 54,33 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga di posisi 45,67 persen dengan data masuk 99,65 persen.

Perolehan yang tidak jauh berbeda ditunjukkan oleh Poltracking yang menunjukkan perolehan Jokowi-Ma’ruf Amin 54,98 persen dan Prabowo-Sandiaga 45,02 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com