Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa Unpad soal Kriteria Presiden Masa Depan dan Harapan bagi Presiden Terpilih

Kompas.com - 29/04/2019, 11:15 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Hingar bingar pesta demokrasi di Indonesia, 17 April 2019 masih terasa hingga sekarang.

Bukan hanya di kalangan elit politik, keriuhan juga terjadi di kalangan pemilih pemula, seperti mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad).

Sebagai bagian dari suara 5 juta pemilih versi Daftar Penduduk Pemilih Potensial Pemilu (DP4) Ditjen Dukcapil, mereka merasakan pengalaman yang luar biasa pada Pemilu 2019.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unpad soal Pemilu 2019: Panasnya Atmosfer hingga Sistem yang Rumit

 

Terlepas dari hingar bingar pemilu serentak 2019, serta masih berpolemiknya hasil quick count dan penghitungan real count KPU, para mahasiswa ini punya pandangan tersendiri soal sosok presiden yang akan memimpin Indonesia. 

Kompas.com mewawancarai lima mahasiswa Unpad soal kriteria presiden yang ideal menurut mereka untuk memimpin Indonesia ke depan.  


Lima mahasiswa Unpad ini, memiliki banyak harapan untuk presiden terpilih. Mereka berharap, presiden dan wakil presiden terpilih bisa menjadi pemimpin yang dibutuhkan rakyat Indonesia.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unpad soal Polemik Quick Count Vs Real Count Pemilu 2019

1. Iman Taufik Ramadhan

Menurut mahasiswa semester 4 Peternakan Unpad, Iman Taufik Ramadhan, presiden yang dibutuhkan adalah presiden yang bisa mengangkat ekonomi dan kesejahteraan rakyat, tegas dan berpihak pada rakyat.

Lalu, pemimpin yang bukan sekadar janji, tapi mampu bekerja nyata dan tahu apa yang paling dibutuhkan rakyatnya. 

“Yang paling penting, pemimpin yang berintegritas dan mencerdaskan rakyatnya. Intinya adalah pemimpin yang sidiq, amanah, fathanah, dan tabligh,” tuturnya.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unsoed Purwokerto soal Pemilu 2019: Peran Penting Medsos hingga Antusiasme Tinggi

2. Diba Andalusia

Sedangkan  Diba Andalusia, mahasiswa semester 6 Unpad melihat, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu membuat kebijakan secara objektif dan menghilangkan birokrasi yang berbelit-belit. 

Sebab masalah utama di Indonesia yang masih belum berubah sampai sekarang adalah sistem birokrasi yang berbelit sehingga membekukan berbagai aspek dan membuat warga makin antipati pada pemerintah.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unsoed soal Polemik Quick Count Vs Real Count pada Pemilu 2019

3. Tamimah Ashilah

Menurut Tamimah Ashilah, mahasiswa semester 6 Jurnalistik Unpad, presiden yang dibutuhkan Indonesia adalah yang visioner, mengerti, dan paham permasalahan bangsa. 

"Presiden tersebut juga harus cinta tanah air, berjiwa kepemimpinan, mengutamakan kepentingan dan hajat orang banyak dalam setiap keputusan yang diambilnya,” ungkap dia. 

Baca juga: Kata Mahasiswa Unsoed soal Presiden Indonesia Lima Tahun Mendatang

4. Ridzky Rangga Pradana

Sedangkan Ridzky Rangga Pradana, mahasiswa semester 4 Unpad menilai, presiden yang tegas dan bisa mengayomi rakyat adalah pemimpin yang dibutuhkan Indonesia.

Sebenarnya, ia berharap, kedua calon kemarin berkoalisi. 

“(Saya ingin) Prabowo sama Jokowi disatuin sih. Tegas tapi tetep kalem dan mengayomi masyarakat. Entahlah, 2024 mungkin juga akan ada nama baru, seperti Ridwan Kamil,” ucapnya.

Baca juga: Kata Mahasiswa USU soal Pemilu 2019: Fenomena Nurhadi-Aldo hingga Golput

5.  Muhammad Furqon Hendrata

Adapun mahasiswa semester 6 Manajemen Produksi Media Unpad, Muhammad Furqon Hendrata saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (26/4/2019). 

Dia menilai, presiden yang dibutuhkan Indonesia adalah orang yang bisa menjunjung tinggi nilai Bhinneka Tunggal Ika. 

"Presiden yang baik mendengar opini dari semua lapisan masyarakat, bijak dalam membuat keputusan, dan takut Tuhan," katanya. 

Baca juga: Kata Mahasiswa Unsri Palembang soal Pemilu 2019

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com