Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa ITS soal Pelaksanaan Pemilu 17 April 2019

Kompas.com - 29/04/2019, 10:59 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Tapi, seharusnya para pendukung kedua paslon bisa melihat perbedaan itu sebagai persatuan," ujar dia.

Gery juga menyayangkan banyaknya petugas KPPS yang meninggal. Ia tak menyangka petugas yang meninggal mencapai ratusan jiwa.

"Sayang saja ya, yang harusnya Pemilu berjalan lancar, tetapi sampai ada korban. Ke depan fasilitas untuk petugas KPPS harus ditingkatkan," kata dia.

Distribusi logistik pemilu mepet

Mahasiswa semester 4 Jurusan Teknik Kelautan, Mahadi Yahya Sormin, menyebut, dari segi teknis pelaksanaan Pemilu 2019 cukup baik.

Tetapi, pendistribusian surat suara ke daerah-daerah, kata dia, sangat mepet bahkan terlambat sampai ke TPS.

"Tapi, karena ini pertama kali diselenggarakan serentak Pilpres dan Pileg, saya kira cukup baik," ungkap dia.

Meski begitu, adanya polemik yang terjadi pasca-Pemilu harus dievaluasi. Terlebih banyak petugas KPPS yang meninggal setelah bertugas.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unpad soal Pemilu 2019: Panasnya Atmosfer hingga Sistem yang Rumit

"Catatannya, perlu ada perbaikan, masih banyak yang perlu diperbaiki," ujar dia.

Mahasiswa semester 2 Jurusan Teknik Komputer ITS, Muhammad Faruq menilai, pelaksanaan Pemilu 2019 cukup seru dan meriah.

Susah mengurus formulir A5

Namun, bagi perantau seperti Faruq, mengurus pindah pilih di Surabaya cukup rumit. Beberapa temannya, kata Faruq, susah untuk bisa mengurus formulir A5 agar bisa mencoblos.

"Apalagi, harus menunggu sampai jam 12.00 siang. Jadi, mereka yang datang pagi itu harus menunggu. Jadi diulur-ulur, itu yang bikin malas. Saya nyoblos tapi menunggu lama," kata mahasiswa asal Kalimantan itu.

Meski begitu, secara keseluruhan, Faruq menilai Pemilu 2019 beejalan cukup baik.

Rayhan Rhifandani, mahasiswa semester 4, Fakultas Teknologi Kelautan, ITS, menyampaikan, dari segi administrasi, Pemilu 2019 lebih mudah karena langsung memilih presiden dan legislatif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com