Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa Unpad soal Polemik Quick Count Vs Real Count Pemilu 2019

Kompas.com - 29/04/2019, 10:54 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

“Sehingga wajar apabila kemudian masyarakat menganggapnya bohong. Menurut saya quick count tidak membantu malah membuat kontestasi politik semakin panas,” ucapnya.

Untuk itu, ia menyarankan semua pihak untuk bersabar menunggu real count. Bukan seperti sekarang. Masing-masing kubu begitu percaya dengan perhitungan quick count versi masing-masing.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unhas Makassar soal Kriteria Presiden yang Dibutuhkan Indonesia

Akhirnya, setiap kubu termakan oleh quick count versi mereka dan saling mengelu-elukan jagoannya.

Mahasiswa Unpad lainnya, Safutra Rantona menyoroti metodologi yang tidak dipublikasi para lembaga survei. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab publik kurang percaya hasil quick count.

“Bisa pula cara pengambilan samplenya dicurigai, sehingga polemik ini terjadi,” pungkasnya.

Quick count bantu ketahui siapa yang unggul

Hal berbeda disampaikan Muhammad Furqon Hendrata, mahasiswa Manajemen Produksi Media Unpad, semester 6. Baginya, quick count sangat membantu untuk mengetahui siapa yang unggul dalam pemilihan. 

Metode yang digunakan menggunakan sampling dan berbagai aturan yang berlaku di lembaga survei tersebut. Hal ini, membuat perhitungan menjadi cepat.

Namun tentu saja, masyarakat harus menunggu real count yang dikeluarkan KPU. Sebab KPU lembaga resmi penyelenggara pemilu.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unhas soal Quick Count dan Real Count: Jangan Rusuh hingga Tunggu KPU

 

Tamimah Ashilah, mahasiswa semester 6 Jurnalistik Unpad mengaku tidak meragukan hasil hitung cepat. Ia yakin, lembaga survei tersebut berpengalaman dan paham tentang bagaimana metode survei dan bagaimana survei dilakukan.

Namun bagi mereka yang kurang percaya, itu tidak masalah. Sebab baik yang pro maupun kontra memiliki hak untuk berbicara, yang penting berbicaralah berlandaskan data dan fakta.

“Masyarakat harus sabar menunggu dan mengawal hasil real count. Saya berharap pihak penyelenggara bisa amanah dan melaksanakan tugasnya dengan baik, agar apa yang disangkakan terkait kecurangan dan lainnya itu memang benar tidak ada,” katanya.

Kritik kepada kedua kubu untuk jaga ketentraman

Mahasiswa lainnya, Ridzky Rangga Pradana menyampaikan kritiknya. Ia mengatakan, seharusnya tidak terjadi polemik quick count maupun real count. 

Kedua paslon maupun para pendukung, seharusnya tetap menjaga keamanan dan ketentraman selama masa penghitungan, bukan saling klaim kemenangan dan syukuran.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unpad soal Pemilu 2019: Panasnya Atmosfer hingga Sistem yang Rumit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com