Menurut dia, orang yang datang ke padepokannya sedang terbebani. Oleh karenya tidak usah ditambah lagi bebannya dengan biaya pengobatan. "Mereka begitu karena ada beban. Jika dibebani (dengan biaya pengobatan) lain nulungan (bukan membantu)," katanya.
Baca juga: Mereka yang Siap-siap Merawat Caleg Stres...
Lalu dari mana biaya operasional padepokan ini? Wak Ano menjelaskan, setiap pasien yang sembuh selalu ditanya mau apa, apakah mau bekerja, menikah, mesantren, sekolah. "Pilihannya harus sesuai dengan yang kita tawarkan. Enggak boleh berkata mau ke mana saja," jelasnya.
Kalau mau menikah, pihak padepokan membantu mencarikan calonnya, kalau belum ada calon. Termasuk memikirkan biaya pernikahannya.
Bagi yang mau sekolah, pihak padepokan pun memfasilitasinya. Kebetulan Padepokan Maung Bodas sudah terkoneksi dengan beberapa sekolah, universitas yang bisa memberi beasiswa. "Jika ada kemampuan tentu ada jalan," terang Wak Ano.
Nah, bagi yang sudah berhasil dalam pekerjaan, mereka bisa membantu juniornya yang masih direhab. Pada Kamis malam, ada pengajian atau riyadoh khusus.
Baca juga: RSJ Provinsi Jabar Siapakan Ruang VIP Tangani Kasus Caleg Stres Pasca-pemilu
Bagi mantan pasien yang sudah kembali kepada keluarga, Kamis malam berkumpul di padepokan.
"Selain kita evalusai, juga ada progres peningkatan tentang wawasan ilmu keagamaan, termasuk wirausaha karena kita terkoneksi, terintegritas dengan beberapa perusahaan. Inilah yang disebut manajemen Maung Bodas," beber Wak Ano.
Baca kelanjutan ceritanya di : Pengobatan Caleg Stres di Padepokan Maung Bodas, Jemput Bola bagi Caleg Depresi yang Malu Datang (3)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.