Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa Universitas Brawijaya soal Sosok Presiden Idaman: Tegas, Jujur, Merakyat

Kompas.com - 29/04/2019, 07:12 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Belum diketahui siapa sosok presiden yang akan memimpin Indonesia untuk lima tahun kedepan. Meskipun, sejumlah lembaga survei menunjukkan keunggulan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin atas pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sampai sejauh ini, KPU masih merekapitulasi hasil pemungutan suara 17 April lalu. Rekapitulasi manual itu dilakukan berjenjang hingga ke tingkat KPU RI untuk memastikan pemenang pada Pemilu Serentak 2019 yang salah satu di dalamnya memuat pemilihan presiden.

Baca juga: Kata Mahasiswa Universitas Brawijaya Soal Pemilu 2019 dan Pahlawan Demokrasi yang Gugur

Meski begitu, rakyat Indonesia memiliki penilaian tersendiri tentang karakter sosok pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan dengan segala persoalan yang sedang dihadapi.

Pada Jumat (26/4/2019), Kompas.com mewawancarai sejumlah mahasiswa Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur terkait karakter sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia untuk lima tahun ke depan.

Baca juga: Kata Mahasiswa Universitas Brawijaya Soal Quick Count dan Saling Klaim Kemenangan

 

Berikut hasil wawancaranya:

Diah Charisma Lestari

Mahasiswa semester 8 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Diah Charisma Lestari saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Mahasiswa semester 8 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Diah Charisma Lestari saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)
Mahasiswa semester 8 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Diah Charisma Lestari mengatakan, Indonesia butuh pemimpin yang tegas dan berani dalam mengambil keputusan. Terutama dalam memelihara aset bangsa Indonesia.

“Pemimpin yang berani mengambil keputusan dan yang tegas. Entah itu dengan pilihan yang sangat tegas. Biasanya orang mengartikan keras ya, tapi kalau orang tida keras itu tidak akan tegas,” katanya.

“Menurut saya dari segi kepemilikan, kerja sama dengan asing harus dibatasi. Kita harus punya hak atas ini. Mana yang tidak boleh bagi dengan negara lain. Kita butuh kerja sama tapi kita tidak boleh dieksploitasi,” jelasnya.

Baca juga: Kata Mahasiswa Undip Semarang soal Pemilu Serentak 17 April 2019

Amelia Saraswati

Mahasiswa semester 4 Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya (UB), Amelia Saraswati saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Mahasiswa semester 4 Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya (UB), Amelia Saraswati saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)
Mahasiswa semester 4 Jurusan Keteknikan Pertanian Universitas Brawijaya (UB), Amelia Saraswati mengatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mau bekerja keras tanpa mengobral janji. Selain itu, seorang pemimpin juga harus memiliki visi untuk Indonesia di masa depan.

“Pemimpin yang kerja keras, tanpa banyak bicara, tanpa banyak ngasih janji-janji dia langsung kerja saja. Dan berfikirnya yang jauh ke depan,” ungkapnya.

Baca juga: Kata Mahasiswa Undip soal Polemik Quick Count Kubu Jokowi Vs Prabowo

Clarinta Ayu

Mahasiswa semester 6 Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya (UB), Clarinta Ayu mengatakan, sosok presiden yang dibutuhkan Indonesia untuk lima tahun ke depan adalah sosok pemimpin yang mau merangkul semua golongan serta mampu merealisasikan janjinya sebagai pemimpin negara.

“Yang netral yang bisa memimpin dengan baik dengan segala kenetralannya. Janjinya juga harus direalisasikan,” katanya.

Baca juga: Kata Mahasiswa Undip soal Presiden yang Dibutuhkan Indonesia

Alifah Davida

Mahasiswa semester 6 D3 Public Relations Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) Alifah Davida saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Mahasiswa semester 6 D3 Public Relations Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) Alifah Davida saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)
Mahasiswa semester 6 D3 Public Relations Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) Alifah Davida mengatakan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berpengalaman serta merakyat.

Selain itu, pemimpin juga harus memiliki kemampuan di bidang tertentu serta mampu mewujudkan pemerataan ekonomi.

“Sosok pemimpin yang dibutuhkan Indonesia adalah pemimpin yang sudah berpengalaman. Setidaknya harus ada pengalaman di bidang tertentu yang dibutuhkan Indonesia. Sosok pemimpin yang adil merakyat dan juga bisa merangkul,” jelasnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com