Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jual Primata Langka Melalui Medsos, Sopir Truk Ditangkap di Jepara

Kompas.com - 28/04/2019, 22:20 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jepara, Jawa Tengah meringkus AF (20), warga Desa Wedelan, Kecamatan Bangsri, Jepara karena memperjualbelikan satwa langka jenis primata melalui media sosial.

Sopir truk lintas Jawa-Sumatera tersebut tak berkutik ketika polisi membekuknya di wilayah Kecamatan Bangsri, Jepara.

Kasatreskrim Polres Jepara, AKP Mukti Wibowo mengatakan, tertangkapnya AF atas pengembangan penyelidikan dari laporan masyarakat. Dalam laporan itu menyebutkan bahwa AF memelihara primata liar yang ternyata juga diperjualbelikan secara gelap.

Aktivitas liar AF ini, kata Mukti, juga tercium oleh para pemerhati satwa yang selama ini memantau dunia maya. Mereka berupaya mengakses akun media sosial AF dengan berpura-pura menjadi pembeli.

Dalam tawar menawar itu, AF menjual primata yang dilindungi undang-undang itu dengan harga jutaan rupiah.

"Kasus ini dilaporkan kepada polisi. Setelah kami lakukan penyelidikan ternyata benar dan kami kemudian meringkus AF beberapa hari lalu," terang Mukti saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/4/2019).

Baca juga: Serba Serbi Hewan: Bisakah Buaya Memanjat Pohon? Ini Kata Ahli

Tim Satreskrim Polres Jepara mengamankan empat ekor primata langka yang dilindungi di rumah AF.

Hewan tersebut diantaranya, seekor Owa Kelempiau atau Owa Kalawat (Hylobates muelleri).

Owa Kelempiau merupakan sejenis kera arboreal yang termasuk ke dalam suku Hylobatidae. 

Primata ini menyebar terbatas (endemik) di pulau Kalimantan atau seluruh pulau, kecuali bagian barat dayanya, yang dihuni owa Kalimantan.

Hewan lain ada seekor Lutung Budeng (Trachypithecus auratus) atau sejenis lutung yang rambutnya berwarna hitam legam. Monyet anggota suku Cercopithecidae ini menyebar terbatas (endemik) di Indonesia bagian barat.

"Terus kami juga amankan beberapa ekor kera makaka dari rumah AF. AF menjualnya melalui media sosial. Kami akan menyerahkan primata langka tersebut ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Tengah," kata Mukti.

Baca juga: BKSDA: Elang yang Jatuh di Kali Grogol Termasuk Hewan Langka

Dari hasil pemeriksaan, AF mengaku mendapatkan primata langka dari pasar gelar di pedalaman Sumatera. AF juga mengaku memperjualbelikan primata langka sudah empat bulan terakhir.

AF menjual empat ekor primata langka dengan harga Rp 1,5 juta per ekor.

"Kasus ini adalah tindak pidana dimana setiap orang dilarang menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup. Sebagaimana diatur dalam pasal 40 (2) jo pasal 21 (2) huruf a UU RI No. 5 Tahun 1999 Tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya," ujar Mukti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com