Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Rumah Roboh, Korban Tanah Bergerak di Nyalindung Pindahkan Perabotan ke Lokasi Aman

Kompas.com - 28/04/2019, 17:53 WIB
Budiyanto ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sejumlah warga terdampak bencana tanah bergerak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, memilih meninggalkan rumah mereka.

Warga memilih pindah ke rumah keluarga atau kerabatnya sekaligus membawa perabotan rumah tangga mereka. Kepindahan mereka dengan alasan rumah yang ditempatinya sudah tidak layak huni dan khawatir ambruk.

"Kami mau pindahkan barang-barang rumah tangga kami ini ke rumah orangtua saya di Jampangtengah, karena rumah ini sudah pada miring dan takut roboh," ungkap Yanti (37) kepada Kompas.com di rumahnya, Sabtu (27/4/2019).

Baca juga: Badan Geologi Bawa Sampel Tanah dan Batuan dari Lokasi Tanah Bergerak di Nyalindung

Namun, untuk sementara, Yanti bersama keluarganya masih akan menempati rumah tersebut hingga anak keduanya selesai mengikuti ujian kenaikan kelas. Saat ini anak Yanti masih duduk di bangku kelas satu SMA.

"Saya harus mendampingi anak saya yang mau ujian. Saya tidak mau anak saya terganggu, saya ingin anak saya terus sekolah, jangan seperti ibunya,' tutur dia.

"Rencananya kalau siang akan menempati rumah dan malam hari ke tenda pengungsian. Tapi kalau siang atau sore hujan deras pasti ke tenda pengungsian," sambungnya.

Warga lainnya, Edih (39) menuturkan sudah memindahkan perabotan rumah tangganya ke rumah keluarganya di tempat aman dan beda kampung.

"Saya pilih pindah saja ke keluarga. Tapi saya setiap hari selalu mengecek ke rumah, juga ke ke sawah," tutur Edih yang rumahnya rusak pada bagian lantai dan pondasi rumah panggungnya.

Baca juga: Tanah Bergerak di Nyalindung Sukabumi, Jumlah Rumah Rusak Bertambah

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabaupaten Sukabumi Eka Widiaman mengatakan, hingga Sabtu petang, ada 109 unit yang terdampak tanah bergeser, dimana 69 rumah sudah tidak layak huni dan 40 unit rumah dalam kondisi terancam.

Untuk jumlah kepala keluarga di lokasi bencana tanah bergerak meliputi RT 01, 02 dan 03 RW 09 berjumlah 109 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 352 jiwa.

"Lokasi pengungsian sudah disiapkan. Juga yang mengungsi di lokasi pengungsian bukan saja warga yang rumahnya rusak, tapi ada juga warga yang rumahnya terancam," kata Eka.

Kepala Desa Kertaangsana, Agus Sudrajat mengatakan, lokasi bencana tanah bergerak di wilayahnya ini terjadi di lahan seluas 40 hektar. Meliputi lahan persawahan seluas 26 hektar dan sisanya permukiman.

"Desa kami ini memang masuk zona rentan pergerakan tanah. Namun, secara perlahan tidak sekaligus. Bangunan desa ini juga baru, sebelumnya hancur karena pergerakan tanah," jelas Agus.

Diberitakan sebelumny, sekitar 40 rumah rusak terdampak bencana tanah bergerak di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat. Sedangkan 115 rumah lainnya dalam kondisi terancam.

Tanah bergerak juga mengakibatkan ruas Jalan Sukabumi- Sagaranten di kampung setempat anjlok dan mengancam 26 hektar lahan persawahan.

Gerakan tanah ini mulai dikeluhkan masyarakat sejak sepekan setelah hujan deras mengguyur sehari semalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com