Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Bekerja, PSU di Gunungkidul Sepi Peminat

Kompas.com - 28/04/2019, 11:58 WIB
Markus Yuwono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Suara ulang (PSU) di 2 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, kurang diminati.

Di salah satu TPS, bahkan pemilih yang datang kurang dari 50 persen. Diduga warga memilih bekerja dibandingkan mengikuti PSU.

Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani mengatakan, pemungutan ulang yang dilakukan hari Sabtu (27/4/2019) kemarin di dua TPS yakni TPS 16, Dusun Candi, Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, dan TPS 18 Dusun Bali, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, berjalan dengan baik.

Baca juga: PSU di TPS 018 Duren Sawit, Warga Tak Antusias Lagi

 

Adapun pemilih di TPS 18 Dusun Bali dari DPT 200 orang namun pada pemilu Rabu (17/4/2019) lalu diikuti 169 orang.

Sayang, pada saat PSU hanya diikuti 144 orang, dan 2 orang pemilih khusus.

"Untuk saat pemilihan 17 April lalu di TPS Girisekar, diikuti 84,5 persen dari DPT. Namun saat PSU diikuti 73 persen," katanya saat dihubungi Kompas.com melalui telepon Minggu (28/4/2019).

Untuk TPS 16 Dusun Candi total DPT yakni 216, dalam Pemilu Rabu (17/4/2019) lalu diikuti 216 pemilih, atau 75 persen dari total DPT. Saat PSU hanya diikuti 103 orang dari DPT ditambah 3 orang pemilih khusus, atau tingkat partisipasinya hanya 49,05 persen. 

Baca juga: PSU Digelar di Sejumlah TPS Jabodetabek Ini

Diakuinya penurunan cukup signifikan ini karena sebagian besar warga di dua desa tersebut bekerja di luar daerah, dan tidak libur saat PSU.

Seperti di Desa Tegalrejo, sebagian penduduknya bekerja di wilayah Klaten, Jawa Tengah. Padahal sebagi buruh harian lepas hari Sabtu merupakan pembayaran honor.

"Dari informasi di lapangan, mereka memilih bekerja dibandingkan mengikuti PSU. Begitu juga yang di Desa Girisekar, banyak penduduk yang bekerja di wilayah Bantul. Mereka tidak pulang," ujarnya.

Baca juga: PSU Akan Dilakukan di TPS 65 Jatijajar Depok

 

Disinggung mengenai perolehan suara dalam PSU untuk surat suara Presiden dan Wakil Presiden ini, Hani tidak mau menjawab.

Perlu diketahui, dua TPS di Kabupaten Gunungkidul melaksanakan PSU karena hasil rekomendasi dari Panwascam di kedua lokasi tersebut, lantaran ada pemilih dari luar yang melakukan pencoblosan. Padahal mereka tidak terdaftar.

Ketua Bawaslu Gunungkidul Is Sumarsono mengatakan, PSU berjalan lancar dan tidak ada kendala. Namun demikian diakuinya untuk pemilihnya berkurang dari pemilu sebelumnya.

"Catatan kami pemilihnya berkurang," katanya.

Baca juga: Kasus Pembakaran Kotak Suara, KPU Tolak PSU di 3 TPS di Maluku Tenggara

Adapun hasil pemilu tanggal 17 April 2019 untuk TPS 18 Dusun Bali catatan Bawaslu Gunungkidul

- Paslon 01 : 142 suara

- Paslon 02 : 24 suara

- Tidak Sah : 4 suara

Saat dilaksanakan PSU Sabtu 27 April 2019

- Paslon 01 : 124 suara

- Paslon 02 : 21 suara

- Tidak Sah : 1 suara

Baca juga: Jelang PSU, KPU Kota Palopo Kebut Penyortiran dan Pengepakan Surat Suara

Sementara di TPS 16 Dusun Candi, Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari pada pemilu 17 April 2019 lalu,

- Paslon 01 : 124 suara

- Paslon 02 : 42 suara

- Tidak Sah : 2 suara

Saat dilaksanakan PSU 27 April 2019

- Paslon 01 : 82 suara

- Paslon 02 : 23 suara

- Tidak Sah : 1 suara

Kompas TV Sebanyak 11 TPS di Jakarta menggelar pemungutan suara ulang, Sabtu (27/4) pagi. Pemungutan suara ulang dilakukan karena terjadinya sejumlah kesalahan administrasi, saat pencoblosan 17 April lalu.<br /> <br /> Di TPS 02 Sawah Besar, Kelurahan Pasar Baru, pemungutan suara ulang dimulai sejak pukul 07.00. Pada TPS 02 ini, sebanyak 278 orang tercatat sebagai daftar pemilih tetap.<br /> Pemungutan suara ulang dilakukan karena ada 4 orang yang tidak memenuhi syarat, ikut mencoblos di TPS ini, pada pemilu 17 April lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com