Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa Unhas soal Pemilu 2019: Bikin Bingung hingga Anak Muda Berani Bicara

Kompas.com - 28/04/2019, 09:42 WIB
Himawan,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

"Tentunya hal ini tidak menjadi itikad baik di pandangan masyarakat. Sebagian kecil masyarakat mungkin tertarik dengan pemilu jaman now, tapi tidak sedikit masyarakat juga bermasa bodoh dengan persoalan ini," kata Dini, sapaan akrabnya.

Mahasiswa yang aktif di Paduan Suara Mahasiswa Unhas ini juga mengatakan, saling tebar fitnah antara pasangan membuat masyarakat bingung untuk memilih. Hal ini, katanya, membuat penyelenggaraan Pemilu 2019 tidak lagi menarik.

"Toh, siapa pun yang terpilih tidak mengubah nilai C menjadi A. Kiranya saya sudah memenuhi kewajiban sebagai warga negara dengan menggunakan hak suara, selebihnya lupakan," tambahnya.

Baca juga: Kata Mahasiswa Undip soal Polemik Quick Count Kubu Jokowi Vs Prabowo

 

 

4. Lulu Anugrawati

Pelaksanaan Pemilu 2019 menurut Lulu Anugrawati, mahasiswa semester 6 Jurusan Administrasi Hukum, Fakultas Hukum, Unhas masih dihiasi oleh perselisihan antar warga karena berbeda dukungan. Ia menyebut hal itu sebagai dampak dari Pemilu 2019.

Dia juga mengungkapkan, masih bertemu dengan warga yang memilih karena diberi sesuatu oleh kandidat caleg.

"Hal yang menarik yang pertama mengenai caleg yah. Banyak warga yang ambil caleg itu yang sudah lama tapi pas hari H nya dikasih serangan eh pilih yang dikasih serangan," ujarnya. 

Mahasiswi yang tinggal di Kecamatan Biringkanaya Makassar ini juga menyayangkan masih banyak Panitia Pemungutan Suara yang melakukan salah input data di tingkat TPS. Hal seperti ini menurutnya perlu dievaluasi KPU.

"Dan paling hangat-hangatnya banyak salah input data, dan dihitung ulang sekarang di kantor camat seperti di kantor camat dekat rumahku sudah lima hari sampai jam 12 malam (penghitungan) gara-gara itu," tuturnya.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unsri Palembang soal Pemilu 2019

 

 

5. Firman Amir

Mahasiswa Jurusan Kehutanan Universitas Hasanuddin Firman Amir mengatakan Pemilu 2019 kali ini masih tidak terbebas dari politik uang yang dilakukan para kandidat baik di tingkat legislatif.

Mahasiswa semester empat mengungkapkan hal ini harus dievaluasi oleh pengawas karena masih banyak yang luput.

"Penyelenggaraan pemilu tahun ini memiliki banyak hal yang menarik di antaranya banyaknya serangan fajar yang terjadi di mana-mana," ucapnya.

 

6. Juniansah Rakhmat

Sementara itu, mahasiswa jurusan administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unhas Juniansah Rahmat memuji KPU. Dia mengatakan, Pemilu yang diselenggarakan KPU pada tahun ini berlangsung sangat baik.

Menurut dia, penyelenggara pemilu sudah melakukan efisiensi dalam menggunakan anggaran negara.

"Menurut saya menariknya pemilu kali ini serentak dengan pileg dan mengefisienkan anggaran negara," kata mahasiswa semester 4 ini.

Baca juga: Kata Mahasiswa Undip soal Presiden yang Dibutuhkan Indonesia

 

 

7. Resvita

Mahasiswa semester 6 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin Resvita menilai, Pemilu 2019 kali ini sangat menarik karena memiliki calon presiden yang sama dengan lima tahun yang lalu.

Dengan kembalinya kedua calon itu, lanjut dia, masyarakat sudah bisa menilai kualitas kandidat calon presiden terutama untuk petahana dalam memimpin selama lima tahun.

"Jadi ada peluang perbandingan misal kita pilih A pada tahun lalu berarti mereka sudah tahu kekurangan-kekurangan dan kelebihan A. Maka ada harapan bahwa B lebih baik," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com