Saat itu juga, Risma langsung menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita.
Risma pun meminta Febria untuk memberikan pekerjaan kepada Mukholifah di Puskesmas Pembantu Kandangan.
Hari Senin depan, Mukholifah akan dipanggil dan apabila sudah siap bekerja, mulai 1 Mei 2019 dia akan bekerja di Puskesmas Pembantu Kandangan.
"Saya mencoba membantu, mengurangi beban keluarga ini," kata Risma.
Pada kesempatan itu, Risma juga berharap ada evaluasi tentang sistem penyelenggaraan pemilu serentak tahun ini.
Sebab, apabila sistemnya masih sama seperti Pemilu 2019 ini, maka ia khawatir banyak petugas TPS yang kelelahan.
"Mungkin ada evaluasi, karena melelahkan memang kalau sistemnya masih seperti kemarin. Petugas TPS juga berat," harapnya.
Mukholifah menyampaikan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan Risma dan jajaran Pemkot Surabaya.
Menurutnya, yang paling penting adalah pendidikan kedua anaknya dan juga kebutuhan akan pekerjaan.
"Alhamdulillah, katanya Bu Risma mau dibantu pendidikan anak dan juga dikasih pekerjaan. Saya sangat bersyukur," kata Mukholifah.
Secara keseluruhan, terdapat empat orang petugas KPPS di Surabaya meninggal dunia diduga kelelahan usai menjalankan tugas.
Mereka adalah Ketua KPPS TPS 13 Kelurahan Kapas Madya Baru Kecamatan Tambak Sari Sunaryo, anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Pacar Keling Kecamatan Tambak Sari Thomy Heru Siswantoro, anggota KPPS 19 Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut Badrul Munir, dan Linmas TPS 45 Kelurahan Kandangan Kecamatan Benowo Hariono (36) .