Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa Universitas Brawijaya Soal Quick Count dan Saling Klaim Kemenangan

Kompas.com - 27/04/2019, 12:56 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Tensi Pemilu Serentak 2019 sempat memanas ketika sejumlah lembaga survei merilis quick count hasil pemilihan presiden.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menolak hasil hitung cepat itu dan mengklaim telah memenangkan Pemilu.

Sedangkan, hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan keunggulan pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Melihat lawannya berulang kali deklarasi kemenangan, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin akhirnya ikut mendeklarasikan kemenangan.

Baca juga: Kata Mahasiswa Undip soal Presiden yang Dibutuhkan Indonesia

Hasil hitung cepat Litbang Kompas menunjukkan pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin memperoleh 54,45 persen suara sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga memperoleh 45,55 persen suara.

Perolehan yang tidak jauh berbeda ditunjukkan oleh Poltracking yang menunjukkan perolehan Jokowi-Ma’ruf Amin 54,98 persen dan Prabowo-Sandiaga 45,02 persen.

Hasil hitung cepat Indo Barometer juga menempatkan keunggulan yang sama, Jokowi-Ma’ruf Amin 54,35 persen dan Prabowo-Sandiaga 45,65 persen dengan data masuk 99,83 persen.

Charta Politika menempatkan Jokowi-Ma’ruf Amin di posisi 54,33 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga di posisi 45,67 persen dengan data masuk 99,65 persen.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unsri Palembang soal Pemilu 2019

 

Adapun Indikator menempatkan Jokowi-Ma’ruf Amin di posisi 54,58 persen dan Prabowo-Sandiaga 45,42 persen dengan data masuk 99,97 persen.

Lantas, bagaimana publik menilai rilis hasil hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei tersebut?

Kompas.com mewawancarai sejumlah mahasiswa di Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur pada Jumat (26/4/2019) untuk mengetahui pendapat mereka mengenai hasil hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei. Berikut wawancaranya:

Baca juga: Kata Mahasiswa Universitas Brawijaya Soal Pemilu 2019 dan Pahlawan Demokrasi yang Gugur

Alifah Davida

Mahasiswa semester 6 D3 Public Relations Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) Alifah Davida saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Mahasiswa semester 6 D3 Public Relations Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) Alifah Davida saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)
Mahasiswa semester 6 D3 Public Relations Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya (UB) Alifah Davida tidak meragukan hasil hitung cepat oleh sejumlah lembaga survei.

Menurutnya, lembaga survei tersebut memiliki mekanisme dalam melakukan hitung cepat sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.

Quick count yang sudah dirilis di televisi maupun di media online menurut saya itu lembaga yang sudah kredibel. Melalui survei dan melalui proses panjang. Kita boleh percaya, boleh ragu. Tapi kita harus melihat rekapitulasi manual dari KPU yang fix,” katanya.

Diah Charisma Lestari

Mahasiswa semester 8 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Diah Charisma Lestari saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)KOMPAS.com / ANDI HARTIK Mahasiswa semester 8 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Diah Charisma Lestari saat diwawancara pada Jumat (26/4/2019)
Mahasiswa semester 8 Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Diah Charisma Lestari menganggap, saling klaim kemenangan antara kedua pasangan calon membuatnya sulit mempercayai hasil hitung cepat yang ada.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com