Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] KPK Periksa Gubernur Khofifah | Viral Video Jokowi-Ma'ruf Kelebihan Suara

Kompas.com - 27/04/2019, 06:53 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Berita tentang Gubernur Jawa Timut Khofifah Indar Parawansa diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi sorotan masyarakat.

Khofifah mengaku telah diperiksa selama 3 jam pada hari Jumat (26/4/2019) di Polda Jawa Timur. KPK memeriksa Khofifah terkait kasus jual beli jabatan oleh Kepala Kemenag Jawa Timur.

Selain itu, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf menang telak di pemungutan suara ulang di 18 Tempat Pemungutan Suara di Pontianak.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. KPK periksa Gubernur Khofifah terkait kasus jual beli jabatan 

Wartawan menunggu pemeriksaan Khofifah di Mapolda Jawa Timur, Jumat (26/4/2019)KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Wartawan menunggu pemeriksaan Khofifah di Mapolda Jawa Timur, Jumat (26/4/2019)

Gubernur Khofifah membenarkan jika dirinya diperiksa sebagai saksi oleh penyidik KPK di Markas Polda Jawa Timur, Jumat (26/4/2019).

Sayangnya, dia enggan menjawab berapa pertanyaan yang diajukan oleh penyidik KPK.

"Hanya mengisi biodata, nama orang tua, nama mertua, sekolah di mana, pernah menjabat apa saja, kira-kira begitu," kata Khofifah usai memberikan santunan kepada keluarga tenaga pemilu di Gedung Grahadi, Jumat (26/4/2019) sore.

Mantan Menteri Sosial itu mengaku, dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus dugaan jual beli jabatan Kepala Kemenag Jawa Timur.

"Saya diminta keterangan saksi untuk Pak Romi, Pak Haris dan Pak Muwafaq," jelasnya. Khofifah mengaku, diperiksa selama 1,5 jam sejak pukul 10.00 WIB.

Baca berita selengkapnya: Khofifah: Saya Diperiksa KPK 1,5 Jam

2. KPU jelaskan video Jokowi-Ma'ruf kelebihan 1.000 suara

Screenshoot situng perolehan suara paslon calon presiden dan wakil presiden di TPS 4  Desa Rejosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, pada laman KPU, Jumat (26/4/2019)KOMPAS.com/IKA FITRIANA Screenshoot situng perolehan suara paslon calon presiden dan wakil presiden di TPS 4 Desa Rejosari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, pada laman KPU, Jumat (26/4/2019)

Komisioner KPU Kabupaten Magelang, Dwi Endis M, menyatakan, sama sekali tidak ada unsur kesengajaan pada perbedaan data tersebut.

Ia mengakui adanya 'human error' petugas ketika meng-input data. Kesalahan ini telah dilaporkan ke KPU RI dan telah diperbaiki.

"Mengenai salah input data, kami mohon maaf. Sekali lagi bukan faktor kesengajaan. Ternyata begitu kami selidiki, hasil investigasi kami, pengetikannya harusnya seratus sembilan belas (119) tapi oleh petugas kami ngetik (angka) 1 terlalu cepat sehingga terketik 3 kali, jadi muncul 1119," jelas Endis, Jumat (26/4/2019).

Baca berita selengkapnya: Viral Video Perolehan Jokowi-Ma'ruf Kelebihan 1000 Suara di TPS Pakis, Ini Penjelasan KPU Magelang

3. Gagal jadi anggota DPRD, Eha kembali jualan kopi

Eha Soleha (44) Penjual Kopi Keliling yang kini maju sebagai calon anggota DPRD saat ditemui di kontrakannya di Lingkungan Periuk, Kota Cilegon, Kamis (4/4/2019)KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN Eha Soleha (44) Penjual Kopi Keliling yang kini maju sebagai calon anggota DPRD saat ditemui di kontrakannya di Lingkungan Periuk, Kota Cilegon, Kamis (4/4/2019)

Eha Soleha (44) harus mengubur mimpinya untuk menjadi anggota DPRD Kota Cilegon.

Penjual kopi keliling ini hanya meraup 39 suara saja di Kecamatan Cibeber yang menjadi daerah pemilihannya.

Walaupun penghitungan suara di dapilnya di Kecamatan Cibebe belum rekapitulasi, tapi Eha sudah pasrah karena perolehan suaranya kecil.

"Setiap kelurahan paling hanya 5 atau 7 suara. Rata-rata di bawa 10," kata Eha saat dihubungi Kompas.com melalui telpon, Jumat (26/4/2019).

Kendati tidak sesuai ekspektasi, dirinya sadar jika dalam kompetisi ada yang menang dan kalah. Apalagi ini adalah pengalaman pertamanya terjun ke politik.

"Balik lagi berjualan kopi, karena itu sumber rejeki saya untuk menghidupi keluarga. Saya tidak malu, biarlah orang-orang tahu jika Eha calon anggota DPRD yang berjualan kopi," kata Eha.

Baca berita selengkapnya: Raih 39 Suara, Eha Gagal Jadi Aggota Dewan dan Kembali Jualan Kopi Keliling

4. Jokowi-Ma'ruf unggul telak saat PSU di Pontianak

Salah seorang warga memberikan hak suaranya di pemungutan suara ulang di TPS 07, Komplek Pondok Pelangi, Jalan Karya Baru, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/4/2019).KOMPAS.com/HENDRA CIPTA Salah seorang warga memberikan hak suaranya di pemungutan suara ulang di TPS 07, Komplek Pondok Pelangi, Jalan Karya Baru, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/4/2019).

Pasangan presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin unggul mutlak di pemungutan suara ulang (PSU) yang digelar di TPS 07, Komplek Pondok Pelangi, Jalan Karya Baru, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (25/4/2019).

Dari 157 pemilih, Joko Widodo-Maruf Amin mendapat 152 suara. Sementara pasangan Prabowo-Sandi 5 suara.

"Jumlah daftar pemilih tetap (DPT) ada 252 orang. Tapi, (yang) menggunakan hak pilihnya 157 orang," kata Deni Nuliadi, Ketua KPU Kota Pontianak, Kamis.

Baca berita selengkapnya: Jokowi-Maruf Unggul Telak di dalam Pemungutan Suara Ulang di TP 07 Pontianak

5. Polisi buru pelaku pelecehan terhadap 11 siswa SD di Medan

IlustrasiThinkstockphotos.com Ilustrasi

Sebanyak 11 orang siswa Sekolah Dasar ( SD) di Kecamatan Medan Tuntungan, Medan menjadi korban pedofilia oleh seorang pria yang kini melarikan diri.

Kasus ini telah dilaporkan ke Mapolda Sumut dengan LP bernomor 594/IV/2019 tanggal 24 April 2019 yang diterima Brigadir Arfan Dilla.

Orang tua salah satu korban, SSK (37) di Mapolda Sumut, Jumat (26/4/2019) menjelaskan, peristiwa asusila ini baru diketahui pada Senin (22/4/2019).

Kasus ini mulai terbongkar ketika salah seorang pemuka agama, Sofyan Sembiring curiga dengan pelaku JM (34), warga Medan Tuntungan yang suka tidur bersama anak-anak dan memeluknya di warung di pinggir sawah kawasan tersebut.

"Ada 11 korbannya. Semuanya laki-laki yang masih sekolah di kelas IV dan V SD dan peristiwa ini diduga terjadi sejak Maret 2019," ungkapnya kepada wartawan.

Baca berita selengkapnya: Sebelas Siswa SD di Medan Jadi Korban Pedofilia, Pelaku Melarikan Diri

Sumber: KOMPAS.com (Dewantoro, Hendra Cipta, Acep Nazmudin, Ika Fitriana, Achmad Faizal)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com