Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabupaten Bogor Dilanda Bencana Alam, Rumah hingga Jembatan Hanyut

Kompas.com - 26/04/2019, 22:36 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Hujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilanda banjir dan tanah longsor.

Adapun wilayah yang terdampak banjir antara lain Kecamatan Leuwiliang, Cigudeg, Nanggung, Sukaraja, dan Kecamatan Megamendung Puncak Bogor.

"Iya, sejauh ini (Jumat) ada enam kecamatan yang terdampak bencana alam," kata Kasubag Humas Polres Bogor Ajun Komisaris Ita Puspita Lena kepada Kompas.com, Jumat (26/4/2019).

Hujan deras membuat volume debit air sungai dan saluran drainase meluap. Beberapa permukiman terendam air, bahkan akses jembatan pun terputus dan hanyut.

Baca juga: Banjir Terjang Bogor, 4 Ular Sanca Ditemukan Bersembunyi di Rumah

Dalam bencana ini, kendaraan dan rumah milik warga juga hanyut. Selain itu, sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat dekatnya.

"Di Leuwiliang kerusakan tiga rumah dan kerugian di perkirakan 150 juta rupiah, ditambah longsor menimpa sekolahan. Di Nanggung sebanyak 6 RT rumahnya mengalami retak karena banjir. Kemudian untuk Cigudeg, tanah Longsor menutupi badan jalan sepanjang 30 meter," jelas Ita.

Selain itu, lanjut Ita, di Kecamatan Sukaraja, jembatan penghubung Desa Cadas dengan Desa Citaringgul yang terletak di Kampung Cadasngampar, RT 07 RW 02, hanyut.

Bencana yang dilaporkan paling parah adalah longsor di kawasan Puncak, tepatnya di Kampung Sirimpak, RT 2/5, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Longsor menimpa satu rumah warga berpenghuni. Salah satu korban mengalami patah tulang akibat tertimpa material longsor.

Selain itu, turap sepanjang 30 meter longsor menutupi jalan desa yang berakibat jalan tidak bisa dilintasi motor maupun mobil. Kemudian satu unit dapur rumah di Sirnagalih, RT 1/1, hilang terbawa arus sungai.

Masih di kawasan Puncak tepatnya di wilayah Desa Cipayung Girang sebuah jembatan terputus dan hanyut ke Sungai Ciliwung ditambah empat rumah warga di pinggirnya juga hanyut tepatnya di Kampung Keramat, RT 05 RW 04, Desa Cipayung Girang.

"Jembatan yang putus mengakibatkan kerugian materil berupa 3 unit sepeda motor hanyut," terangnya.

Jembatan penghubung antara Desa Cipayung Girang, Megamendung dengan Kampung Waru, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, juga ambruuk sehingga akses antar-kecamatan terputus. Warga harus mencari jalan alternatif dengan jarak cukup jauh.

"Sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan maupun orang, jadi harus muter jauh," kata Aji Muhidin, warga setempat.

Baca juga: Banjir Luapan Sungai Cikeas di Kabupaten Bogor, 1 Orang Meninggal

Sekretaris Dinas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Pranowo mengaku belum dapat memberi keterangan terkait jumlah rumah yang terendam dan rusak akibat bencana alam.

"Masih kami telusuri karena banyak juga yang terdampak banjir dan longsor. Salah satunya di Kecamatan Babakan Madang, dua rumah dan delapan ekor kambing hanyut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com