Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Akui Banyak Ketimpangan di Jabar

Kompas.com - 26/04/2019, 13:56 WIB
Dendi Ramdhani,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengakui, masih banyak ketimpangan dari berbagai aspek di wilayah Jawa Barat.

Meskipun Jabar, merupakan salah satu daerah tertinggi dalam urusan investasi.

"Berita baiknya, dari 100 persen industri di Indonesia, 60 persennya memilih Jabar, sebagai tempat investasi industri. 40 persen dibagi ke berbagai provinsi se Indonesia," kata Emil, sapaan akrabnya, dalam acara Infrastructure Summit 2019 di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jumat (26/4/2019).

Baca juga: Pemprov Jabar Kerja Sama dengan Blibli, Petani Bisa Jual Sayur dan Buah Secara Online

Ia menjelaskan, salah satu tantangan besar di Jabar saat ini adalah, mengikis gini ratio yang angkanya masih di atas rata-rata nasional.

Ia menuturkan, ketimpangan itu disebabkan tidak meratanya pembangunan di Jabar.

"Definisi ketimpangan banyak, salah satunya ketimpangan kewilayahan. Dua per tiga manusia di Jabar, bermukim dari wilayah tengah ke utara. Sebagian kecil di Jabar selatan. Kemudian ada ketimpangan desa kota. Orang kota punya akses terhadap peluang lebih tinggi menjadi nilai tambah. Orang desa pasif menunggu pertolongan," paparnya.

Ketimpangan lainnya adalah infrastruktur. Emil menyebut, tidak meratanya infrastruktur membuat inflasi kian meningkat.

"Sayur dari Garut 20 persen membusuk dalam perjalanan menuju Jakarta. Akibatnya, inflasi menjadi lebih tinggi karena jalannya berkelok," kata Emil.

Baca juga: Kemendagri Nobatkan Pemprov Jabar Jadi Pemerintah Daerah Terbaik

Maka, sambung Emil. Peran infrastruktur menjadi penting sebagai salah satu wilayah dengan penduduk terpadat, sudah seharusnya Jabar, punya konektivitas yang lebih baik.

"Contoh sederhana, sebelum ada tol Cipularang, jumlah hotel di Bandung hanya 70-an. Setelah ada tol Cipularang, jumlah hotel sudah 400-an. Sebagai mantan wali kota saya menyampaikan hal ini. Pertumbuhan ekonomi gara-gara akses tol Cipularang dan pariwisata sekarang Kota Bandung pertumbuhan ekonominya 7,6 persen. Itu sedikit ilustrasi infrastruktur memberi dampak ekonomi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com