Penduduk Belitung biasa menggunakan daun ini untuk alas makan dan pembungkus lontong. “Saya bikin motifnya terus dicetak ke kain dan jadilah kain batik daun simpor,” imbuh dia.
Bisnis batik khas Belitongnya tersendat di awal-awal pemasaran. Sebab Bella hanya mengandalkan turis yang datang ke Belitung. Sementara pesanan dari pasar lokal tidak banyak lantaran jumlah penduduk Belitung juta tidak banyak.
Usaha batiknya mulai moncer ketika pada 2013 Bella mendapat permintaan untuk membuat seragam kantor menggunakan batik Belitung. Karena waktu itu, hanya ia satu-satunya yang punya produknya.
“Inilah yang jadi titik awal, kenapa saya bisa seperti sekarang,” kata Bella.
Pesanan dalam jumlah besar itu berkat strateginya ikut jadi sponsor Pemilihan Bujang Dayang Belitung 2012 yang digelar Dinas Pariwisata setempat. Acara ini sama dengan Pemilihan Abang None Jakarta.
Untuk malam final Bujang Dayang Belitung 2012, Bella menyediakan pakaian untuk peragaan busana para finalis.
Baca juga: Kisah Penyintas Bunuh Diri yang Berhasil Bangkit dan Memulai Usaha
“Dari situ, semakin banyak orang yang kenal sama batik Belitung saya. Jadi, secara tidak langsung saya sudah mem-branding bahwa batik Belitung ini dari saya,” imbuhnya.
Kini saban bulan, dia bisa mengantongi omzet Rp 300 jutaan dari bisnis yang bergulir sejak 2010 itu. Motif-motif batiknya bisa dilihat di Facebook dan Instagram Sepiak Belitong.
Dengan usaha yang sudah menyandang predikat comanditaire venootschap (CV), jumlah pegawainya kini ada sekitar 20-an orang termasuk yang bekerja di bagian produksi.
“Untuk produksi, kami juga kerja sama dengan kelompok perajin batik,” ungkap Bella.
Seiring perkembangan pariwisata Belitung yang sangat pesat, Bella pun mengubah konsep usahanya menjadi pusat oleh-oleh. Kebetulan sebelum menikah pada 2013, sang suami punya usaha kaus. Jadi, ia menggabungkannya menjadi galeri batik dan kaus Belitung.
Baca juga: Nenek Ini Dapat Omzet Rp 50 Juta Per Bulan dari Limbah Daun Kupu-kupu
Lantaran konsepnya pusat oleh-oleh, Bella menambah produk dengan membuat syal, pouch, tote bag, tas, dompet, kalung, magnet kulkas. Tak ketinggalan, dia menjajakan kuliner khas Belitung.
“Kami kerja sama dengan UKM di Belitung yang memproduksi makanan oleh-oleh,” ucapnya.
Untuk mempermudah orang mendapatkan produknya, Bella membuka toko di tengah Kota Pangkalpinang serta gerai di empat hotel di Belitung dan di Bandara Depati Amir. Selain itu, ia punya gerai di Gedung SMESCO UKM, Jakarta.
Setelah jadi pionir batik khas Belitong bermotif daun simpor, Bella mulai menciptakan motif-motif baru dengan mengangkat budaya Belitung.