Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bella Jadi Pelopor Batik Khas Belitong dengan Omzet Rp 300 Juta Per Bulan

Kompas.com - 26/04/2019, 10:41 WIB
Aprillia Ika

Editor

Penduduk Belitung biasa menggunakan daun ini untuk alas makan dan pembungkus lontong. “Saya bikin motifnya terus dicetak ke kain dan jadilah kain batik daun simpor,” imbuh dia.

Bisnis batik khas Belitongnya tersendat di awal-awal pemasaran. Sebab Bella hanya mengandalkan turis yang datang ke Belitung. Sementara pesanan dari pasar lokal tidak banyak lantaran jumlah penduduk Belitung juta tidak banyak.

Titik balik bisnis: jadi sponsor acara pariwisata

Usaha batiknya mulai moncer ketika pada 2013 Bella mendapat permintaan untuk membuat seragam kantor menggunakan batik Belitung. Karena waktu itu, hanya ia satu-satunya yang punya produknya.

“Inilah yang jadi titik awal, kenapa saya bisa seperti sekarang,” kata Bella.

Pesanan dalam jumlah besar itu berkat strateginya ikut jadi sponsor Pemilihan Bujang Dayang Belitung 2012 yang digelar Dinas Pariwisata setempat. Acara ini sama dengan Pemilihan Abang None Jakarta.

Untuk malam final Bujang Dayang Belitung 2012, Bella menyediakan pakaian untuk peragaan busana para finalis.

Baca juga: Kisah Penyintas Bunuh Diri yang Berhasil Bangkit dan Memulai Usaha

“Dari situ, semakin banyak orang yang kenal sama batik Belitung saya. Jadi, secara tidak langsung saya sudah mem-branding bahwa batik Belitung ini dari saya,” imbuhnya.

Kini saban bulan, dia bisa mengantongi omzet Rp 300 jutaan dari bisnis yang bergulir sejak 2010 itu. Motif-motif batiknya bisa dilihat di Facebook dan Instagram Sepiak Belitong

Dengan usaha yang sudah menyandang predikat comanditaire venootschap (CV), jumlah pegawainya kini ada sekitar 20-an orang termasuk yang bekerja di bagian produksi.

“Untuk produksi, kami juga kerja sama dengan kelompok perajin batik,” ungkap Bella.

Seiring perkembangan pariwisata Belitung yang sangat pesat, Bella pun mengubah konsep usahanya menjadi pusat oleh-oleh. Kebetulan sebelum menikah pada 2013, sang suami punya usaha kaus. Jadi, ia menggabungkannya menjadi galeri batik dan kaus Belitung.

Baca juga: Nenek Ini Dapat Omzet Rp 50 Juta Per Bulan dari Limbah Daun Kupu-kupu

Lantaran konsepnya pusat oleh-oleh, Bella menambah produk dengan membuat syal, pouch, tote bag, tas, dompet, kalung, magnet kulkas. Tak ketinggalan, dia menjajakan kuliner khas Belitung.

“Kami kerja sama dengan UKM di Belitung yang memproduksi makanan oleh-oleh,” ucapnya.

Untuk mempermudah orang mendapatkan produknya, Bella membuka toko di tengah Kota Pangkalpinang serta gerai di empat hotel di Belitung dan di Bandara Depati Amir. Selain itu, ia punya gerai di Gedung SMESCO UKM, Jakarta.

Hak eksklusif dan kreasi motif batik Belitong baru

Setelah jadi pionir batik khas Belitong bermotif daun simpor, Bella mulai menciptakan motif-motif baru dengan mengangkat budaya Belitung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com