Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Kisah Pengantar Galon Jadi Anggota DPRD Sultra | Kabar 4 Anak Amien Rais Gagal di Pemilu 2019

Kompas.com - 26/04/2019, 06:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menegaskan bahwa negara Indonesia bukanlah negara agama dan Provinsi Sumatera Utara bukanlah provinsi agama.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur Edy saat melantik Bupati dan Wakil Bupati dari Deliserdang, Tapanuli Utara (Taput), dan Dairidi, secara serentak pada hari Selasa (23/4/2019) di Aula Raja Inal Siregar, Kompleks Kantor Gubernur Sumatera Utara, Jalan Diponegoro.

“Kita pastikan negara kita bukan negara agama, provinsi kita juga bukan provinsi agama, kita bernaung pada falsafah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kita sudah mengaminkan bahwa berbeda-beda tapi tetap satu juga, apapun agamanya,” katanya seperti dikutip dari Tribunnews.

Baca berita selengkapnya: Edy Rahmayadi: Negara Kita Bukan Negara Agama, Provinsi Kita Juga Bukan...

4. PSI isi kursi di DPRD Kota Surabaya kalahkan sejumlah partai besar

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dipastikan akan mengisi kursi legislatif di Kota Surabaya melalui Pemilu 2019.

Partai baru ini bahkan mengalahkan perolehan kursi sejumlah partai besar pemain lama, seperti Hanura, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Nasdem.

Data real count TPS yang dihimpun tim SCG Research and Consulting dari kelurahan dan kecamatan di seluruh Kota Surabaya menyebut, PSI berada di urutan ke-7 partai politik yang berhasil meloloskan calegnya ke DPRD Surabaya.

"Data yang di-input sudah 91 persen per 23 April kemarin," kata Didik Prasetiyono, Direktur SCG Research and Consulting, Kamis (25/4/2019).

Baca berita selengkapnya: Kejutan, Perolehan Suara PSI di Surabaya Kalahkan PPP, PAN, Partai Nasdem

5. Pemilu 2019 dianggap terburuk, ini usul Fraksi PKB di Jabar

Ketua Fraksi PKB DPRD Jabar Oleh Soleh.handout Ketua Fraksi PKB DPRD Jabar Oleh Soleh.

Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jawa Barat Oleh Soleh menilai, pelaksanaan Pemilu 2019 adalah terburuk pasca-reformasi.

Pendapat itu disampaikan Oleh menyusul banyaknya petugas pemilu yang meninggal karena kelelahan akibat pemilihan digelar secara serentak.

Selain masalah kelelahan petugas penyelenggara pemilu, lanjut Oleh, pemilu kali ini juga menyulitkan pola kampanye dan membingungkan masyarakat pemilih, terutama pemilih yang berbeda pilihan untuk calon presiden dan calon legislatif.

"Misalnya pilpres (masyarakat) mendukung Prabowo, lalu calegnya dari partai pendukung Jokowi atau sebaliknya. Menyulitkan di tataran pelaksanaan pencoblosan di TPS," kata Oleh melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (25/4/2019).

Baca berita selengkapnya: Anggap Pemilu 2019 Terburuk, Ketua Fraksi PKB Usul Pemilu Dibagi 3 Tahap

Sumber: KOMPAS.com (Farid Assifa, Achmad Faizal, Michael Hangga Wismabrata, Wijaya Kusuma, Defriatno Neke)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com