Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Kunjungi Rumah Duka Petugas KPPS yang Meninggal di Surabaya

Kompas.com - 25/04/2019, 19:24 WIB
Ghinan Salman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyempatkan diri mengunjungi keluarga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia saat menjalankan tugas di gelaran Pemilu 2019.

Risma turut prihatin mendengar informasi adanya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang mengalami sakit hingga meninggal dunia.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Risma bersama rombongan mendatangi rumah duka almarhum Thomy Heru Siswantoro (47) di Jalan Karang Gayam Teratai No. 24, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Kamis (25/04/19).

Thomy merupakan anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Pacar Keling, Kecamatan Tambaksari, Surabaya. Almarhum Thomy merupakan satu dari empat petugas KPPS di Surabaya yang meninggal dunia diduga kelelahan saat menjalankan tugas.

Baca juga: Pertama Kali Jadi Petugas KPPS, Niman Gugur Setelah Kelelahan Kawal Pemilu...

Di rumah duka Thomy, Risma sempat berbincang dengan ketua KPPS setempat, istri Thomy, Maria Magdalena Lastri (47) dan anak almarhum Thomy, Arnold Janssen Joemantoro Duta Pratama (16).

Di sana, Risma juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada istri almarhum dan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.

Risma tak tega melihat anak yang ditinggalkan almarhum Thomy, yang masih berstatus pelajar sekolah.

Ia lantas memberikan dorongan semangat kepada keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan sabar dalam menjalani cobaan.

Baca juga: Cerita Istri Thomy, Petugas KPPS di Surabaya yang Meninggal Diduga karena Kelelahan

"Nanti untuk masalah sekolahnya itu kirim surat ke pak camat atau ke lurah ya, biar nanti kita bantu untuk sekolahnya ini, yang sabar sayang ya," kata Risma di rumah duka, Kamis.

Risma mengaku telah menginstrusikan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya untuk berputar mengontrol kesehatan seluruh petugas KPPS dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Surabaya.

"Sekarang kita lagi turun, kita berputar, kita kontrol semua petugas KPPS, PPK dan kecamatan untuk kita cek semua kesehatannya," ujarnya.

Di sisi lain, Risma juga mengaku telah melakukan komunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya untuk mengetahui aturan terkait jobdisk petugas KPPS.

Baca juga: Petugas KPPS Meninggal di Surabaya Bertambah Menjadi Tiga Orang

Ia menyebut jika petugas KPPS atau PPK mengalami kondisi kurang sehat atau lelah, bisa digantikan dengan petugas yang lain.

"Saya sudah konsultasikan dengan KPU boleh itu digantikan. Jadi kalau petugasnya KPPS itu ada lima, bisa ganti satunya, jangan dipaksakan," tuturnya.

Risma menegaskan akan terus memantau selama pelaksanaan rekapitulasi surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) yang masih berlangsung di Surabaya.

"Nanti kita semua pantau, seperti Bapak ini (Thomy) kan ndak masuk rumah sakit, tapi tiba-tiba kejadian seperti ini (meninggal), jadi semua kita pantau," katanya.

Antisipasi PSU

Selain mengunjungi rumah duka mendiang Thomy, Risma juga mendatangi rumah keluarga almarhum Sunaryo (57) di Jalan Kapas Madya Barat 9/38 Surabaya.

Sunaryo merupakan Ketua KPPS TPS 13 Kelurahan Kapas Madya Barat, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

Ia mengimbau kepada seluruh petugas KPPS, PPK ataupun kecamatan, jika sudah tak sanggup bekerja atau kondisi lelah agar tidak dipaksakan.

Risma tak ingin ada lagi petugas KPPS atau PPK di Surabaya yang sampai mengalami kondisi sakit, bahkan meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalankan tugas.

Baca juga: Kesaksian Penumpang Korban Pelecehan Seksual di KA Jakarta-Surabaya

Apalagi pada 27 April 2019 mendatang, akan ada pemungutan suara ulang (PSU) di beberapa TPS di Surabaya.

"Saya ingin sampaikan kalau memang kondisinya itu (sakit) saya minta pergi ke rumah sakit, kalau yang barat bisa ke (Rumah Sakit) BDH atau ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit Soewandi. Yang kedua, kalau memang sudah ndak kuat, jangan dipaksakan," pungkasnya.

Risma mengaku akan memberikan bantuan dan penghargaan khusus kepada petugas KPPS yang gugur melaksanakan tugas, meski sebenarnya pelaksanaan Pemilu bukan menjadi tanggung jawab Pemkot Surabaya.

Kelelahan

Untuk diketahui, data Bangkesbangpol Linmas Kota Surabaya menyebutkan, empat orang petugas KPPS di Surabaya meninggal dunia diduga kelelahan usai menjalankan tugas.

Adapun perinciannya adalah Sunaryo (58), Ketua KPPS TPS 13 Kelurahan Kapas Madya Baru Kecamatan Tambak Sari, Thomy Heru Siswantoro anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Pacar Keling Kecamatan Tambak Sari, Badrul Munir anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut, dan Hariono (36) Linmas TPS 45 Kelurahan Kandangan Kecamatan Benowo.

Baca juga: Ini Kronologi Siswa SD Tendang Tangan Kepala Sekolah hingga Patah di Surabaya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com