Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Depresi, 14 Caleg Berobat ke Padepokan Maung Bodas di Ciamis

Kompas.com - 25/04/2019, 16:44 WIB
Candra Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Sebanyak 14 calon legislatif (calon legislatif) berkonsultasi dan menjalani pengobatan di Padepokan Maung Bodas, Kampung Cisema, Desa/Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, hingga Kamis siang (25/4/2019).

Caleg yang mengalami depresi karena perolehan suaranya tidak signifikan tersebut berasal dari wilayah Kota Banjar, Ciamis, Kuningan, Cilacap, bahkan Bogor.

"Ada juga yang ngobrol-ngobrol, konsultasi, minta pandangan," kata Pimpinan Padepokan Maung Bodas, Ujang Ano Lodaya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis.

Awalnya, kata dia, padepokannya menangani rehabilitasi ketergantungan narkotika dan rehabilitasi gangguan jiwa. Pasca pemilu, dibuka pengobatan untuk caleg yang depres.

Baca juga: RSJ Provinsi Jabar Siapakan Ruang VIP Tangani Kasus Caleg Stres Pasca-pemilu

"Pengobatannya gratis. Sejak (padepokan) berdiri, kami bebaskan biaya pengobatan. Kami juga komitmen merahasiakan identitas dan parpol (asal caleg)," ucap Ujang Ano yang akrab disapa Wak Ano ini.

Penyebab caleg depresi, menurut dia, seputar kalah di pemilu, atau perolehan suaranya tidak banyak. Depresi yang dialami para caleg mulai sulit diajak bicara, kerap ngomong sendiri, hingga bentur-benturkan kepala.

"Macam-macam," sebutnya.

Metode dan proses pemulihan caleg depresi, jelas Wak Ano, dengan cara relaksasi, refleksi, rukyah, dzikir dan doa. Metoda relaksasi, kata dia, bagaimana melayani dengan cara memuliakan orang yang sedang ada masalah tersebut.

"Dibawa enjoy, santai, dibawa suasana sejuk. Simpul-simpul saraf direfleksi," katanya.

Baca juga: Suka Duka Perawat Caleg Stres, Harus Sabar Dengar Janji Kampanye hingga Tak Boleh Baper

Lamanya penyembuhan, lanjut Wak Ano, bervariatif. Mulai 2-3 jam hingga sehari semalam.

"Rata-rata yang masih dalam tahapan depresi, datang ke sininya sejak awal, pemulihan biasanya 2 sampai 3 jam selesai," jelas dia.

Menurut Wak Ano, jika pasien datang lebih awal untuk berobat, maka lebih mudah diproteksi. Yang berbahaya, katanya, saat sang caleg masih terus berjuang mengumpulkan data karena proses penghitungan oleh KPU belum final.

"Sadar sejak dini lebih baik. Enggak terlalu parah. (Yang berobat) Pasca hasil akhir (diumumkan KPU) itu, itu yang fatal," katanya. 

Baca juga: Mereka yang Siap-siap Merawat Caleg Stres...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com