Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Ramadhan, Pemprov Jabar Siapkan Rp 20 Miliar untuk Operasi Pasar

Kompas.com - 25/04/2019, 15:00 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan dana sebesar Rp 20 miliar untuk operasi pasar murah selama bulan Ramadhan 2019.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Muhammad Arifin Soedjayana mengatakan, dana itu disiapkan agar kebutuhan pokok masyarakat selama Ramadhan bisa stabil.

"Ini kegiatan bersama divre (divisi regional) Bulog dengan Pemprov Jawa Barat dalam rangka operasi pasar murah bulan puasa tahun ini. Adapun alokasi anggaran yang disiapkan untuk OP tahun 2019 ini ialah Rp 20 miliar," kata Arifin, dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri), di Gedung Sate, Kamis (25/4/2019).

Baca juga: Dompet Dhuafa Targetkan Kumpulkan Dana Rp 200 Miliar selama Ramadhan 2019

Ia menambahkan, operasi pasar murah tersebut akan diberikan untuk 215.000 rumah tangga miskin yang ada di Jawa Barat.

Adapun pelaksanaan operasi pasar murah ini akan dilaksanakan serentak pada minggu kedua bulan Ramadhan di 27 kabupaten dan kota.

"Jadi, operasi pasar nanti itu jenisnya (yang dijual) ada daging ayam, daging sapi, minyak goreng, gula pasir, beras dan telur," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (KKP) Jabar, Koesmayadi Tatang memprediksi adanya peningkatan kebutuhan telur dan cabai rawit selama Ramadhan, yang dipengaruhi tingginya produksi untuk skala industri dan olahan rumahan.

Kebutuhan telur dan cabai rawit sepanjang bulan Ramadhan hingga Lebaran diprediksi meningkat tajam.

Hal ini dipengaruhi tingginya kebutuhan industri dan produk-produk olahan pangan. Ia menyebut, Pemprov Jabar kekurangan stok telur hingga 33.526 ton.

"Ketersediaan telur kita saat ini 20.100 ton. Sedangkan kebutuhan 53.626 ton selama bulan puasa hingga Lebaran. Kita defisit (kekurangan) 33.526 ton," kata Koesmayadi.

Kondisi serupa juga terjadi untuk komoditas cabai rawit. Banyaknya olahan pedas membuat kebutuh cabai rawit meningkat tajam.

"Cabai rawit kita juga defisit. Karena banyak olahan pangan seperti ayam geprek, seblak yang banyak pakai cabai rawit," ungkap dia.

Untuk memenuhi kekurangan telur dan cabai rawit, Pemorov Jabar akan meminta pasokan dari wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Baca juga: Selesai Pemilu, Harga Cabai Rawit Merah di Bekasi Turun Setengahnya

"Jabar memang selalu defisit di hari biasa juga khususnya telur. Kita memang pasok dari Jatim dan Jateng selama ini," tutur dia.

Adapun stok daging ayam, sapi dan beras diprediksi tercukupi. Bahkan, untuk stok beras, relarif aman lantaran tengah memasuki panen raya.

"Termasuk juga ketersediaan daging sapi. Sejuah ini terpantau ada sekitar 80.500 ekor sapi yang dimiliki 15 feed loter (pemasok) untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com