Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dentuman Dikira Bom, Ternyata Truk Terjun ke Sungai

Kompas.com - 25/04/2019, 11:02 WIB
Taufiqurrahman,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Suara dentuman di Desa Tambung, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Kamis (25/4/2019) pagi, mengejutkan warga setempat.

Warga menduga, suara keras itu ledakan bom karena radiasinya sampai 300 meter, warga yang baru selesai salat subuh berjamaah di sekitar kejadian, berhamburan mencari titik asal bunyi dentuman.

Tawil, warga setempat mengatakan, suara dentuman ternyata berasal dari bunyi truk bermuatan asbes menabrak pembatas jembatan.

Setelah menabrak batas jembatan, truk kemudian jatuh ke dalam sungai. Muatannya berserakan di dalam sungai.

"Bunyi dentumannya saya ingat sampai beberapa kali. Paling keras yang terakhir seperti bunyi bom," terang Tawil.

Baca juga: Ini Penyebab Kecelakaan Minibus Berpenumpang Anak TK yang Tewaskan Satu Siswa

Setelah dipastikan bunyi dentuman karena kecelakaan lalulintas, warga kemudian berbondong-bondong menuju lokasi. Warga sibuk menyelamatkan supir dan kenek truk dengan alat seadanya.

"Di dalam sungai gelap. Awalnya kami tidak tahu kondisi supir dan keneknya. Setelah disenter warga, keduanya masih hidup. Kami kemudian membantu mengangkat ke atas sungai dengan peralatan seadanya," imbuh Tawil.

Kedua korban kemudian dibawa ke puskesmas Tentenan Timur, yang berdekatan dengan lokasi kejadian kecelakaan tunggal tersebut.

Kepala Unit Kecelakaan Lalulintas Polres Pamekasan, Moh Tamsil, di lokasi kejadian mengatakan, kecelakaan tunggal tersebut karena supir kurang waspada. Supir diketahui sudah tidak konsentrasi karena kelelahan dan kantuk.

"Kondisi jalan normal. Namun karena supir sudah ngantuk, kehilangan kendali sehingga pembatas jembatan ditabrak dan truknya guling jatuh ke sungai," terang Tamsil.

Baca juga: Pulang Rapat Pleno, Ketua KPPS di Bogor Meninggal karena Kecelakaan Tunggal

Unit Lakalantas Polres Pamekasan, langsung mengamankan lokasi kejadian, dengan memberi garis polisi.

Lalulintas sempat macet karena banyak kendaraan warga berhenti sembarangan di pinggir jalan. Hingga pukul 10.30 WIB, truk masih belum dievakuasi dari dalam sungai.

"Kami himbau kepada seluruh pengemudi kendaraan apapun, kalau sudah capek dan kantuk agar istirahat. Resikonya jika dipaksakan sudah pasti kecelakaan. Bahkan bisa berujung kematian," ungkap Tamsil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com