Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir tahun 2020, Bandara Internasional Yogyakarta Dilengkapi Kereta Api Khusus

Kompas.com - 24/04/2019, 19:45 WIB
Dani Julius Zebua,
Rachmawati

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com -Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan mendorong terbangunnya aksesibilitas yang mendukung Bandara Internasional Yogyakarta di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satunya adalah moda transportasi kereta api khusus menuju bandara yang juga disebut sebagai Yogyakarta International Airport (YIA)

"Yang akan datang, sebagaimana juga saran Ngarso Dalem (Sri Sultan HB X), kita akan membangun kereta api langsung yang akan ke sini (YIA)," kata Budi Karya Sumadi di sela meninjau proyek pembangunan YIA dari dekat, Rabu (24/4/2019).

Baca juga: 5 Fakta Jelang Peresmian Yogyakarta International Airport, Simulasi Antisipasi Teror hingga Persiapan Nyaris 100 Persen

Ia menambahkan, rencana kereta api bandara akan terwujud di akhir tahun 2020.

Saat meninjau YIA, Menhub Budi didampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamangku Buwono X dan Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo, Direktur AP I Faik Fahmi, dan para pejabat AP I.

Pada tahap awal, kata Budi, semua dirintis oleh kereta api maupun moda transportasi yang sudah ada atau sudah berooerasi. Perjalanan menuju YIA dari stasiun Meguwo di Bandara Adisutjipto memakan waktu sekitar 55 menit dengan rincian 45 menit dari Meguwo ke stasiun Wojo di Purworejo, Jawa Tengah, dilanjutkan dengan bus dari Wojo ke YIA selama 10 menit.

Waktu tempuh seperti itu diyakini tetap akan membuat penumpang merasa nyaman dalam perjalanan.

"Penumpang akan nyaman sekali karena waktu 45 menit itu daya jangkau yang baik," kata Budi.

Baca juga: Bandara NYIA Akan Berganti Nama Jadi Yogyakarta International Airport

Selain membuat kereta khusus, moda transportasi lain juga bakal memudahkan akses penumpang keluar masuk YIA. Pemerintah mendukung transportasi dengan Damri, suttle bus atau suttle car, hingga kendaraan yang dikelola pihak swasta.

"Kita bekerja sama dengan Pemda Tingkat I dan II, serta stakeholder bahwa kita tidak hanya menyediakan bandara tetapi bagaimana aksesibilitas ini bisa terwujud baik," kata Budi Karya.

Selain menyediakan moda transportasi, pemerintah berencana mengembangkan jalan tol yang diyakini akan mendukung arus ke YIA, sekaligus meningkatkan kegiatan ekonomi warga yang dilintasi.

Gubernur DIY Sri Sultan mengungkapkan pemprov dan pemerintah pusat sepaham untuk membangun tol, maupun jalan lingkar yang nanti akan menghubungkan Yogyakarta, Solo hingga Semarang.

Baca juga: Ini Rute Penerbangan Pertama di Bandara Internasional Yogyakarta

Jika tol terbangun, tidak hanya Borobudur tetapi juga kawasan Joglosemar menjadi kekuatan baru untuk mengembangkan pariwisata.

"Sehingga Joglosemar itu bisa tumbuh, tidak hanya Prambanan dan Borobudur. Kalau semua ini dibangun, maka semua pihak akan tumbuh. Tidak hanya Jogja yang tumbuh tapi semua daerah," kata Sultan.

Budi Karya mengatakan Bandara YIA sekaligus menjadi cermin pemerintah yang sedang membangun empat destinasi setara Pulau Bali, yakni Danau Toba, Mandalika, Yogyakarta, dan Labuan Bajo.

"Saya matur sama Ngarso Dalem bahwa (kunjungan wisata ke) Yogyakarta ini akan meledak dan sama baiknya dengan Bali," kata Budi Karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com