Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Pancasila Dasar Ideologi yang Tepat untuk Indonesia

Kompas.com - 24/04/2019, 14:47 WIB
Putra Prima Perdana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan ldeologi Pancasila Mohammad Mahfud MD mengisi kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Tamansari, Kota Bandung, Rabu (24/4/2019).

Dalam kuliahnya, Mahfud mengatakan, ideologi Pancasila yang menjadi dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah tidak bisa diganggu gugat.

“Wawasan kebangsaan kita sudah selesai. Kita hari ini sudah merumuskan bahwa Pancasila adalah dasar ideologi yang tepat dan cocok untuk Indonesia,” kata Mahfud, Rabu siang.

Baca juga: Jokowi: Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 1945 Harga Mati

Pancasila, kata Mahfud, sejak dahulu sudah sering diuji kebenarannya. Salah satunya adalah lewat pemberontakan.

“Dulu yang menolak itu DI TII dan Permesta. Tapi, Pancasila selalu menang dalam ujian. Rakyat ingin negara tidak beralih ideologi,” ujar dia.

Tidak hanya lewat pemberontakan, pada 1998 dan 1999 sempat ada upaya mengganti Pancasila dengan ideologi khilafah lewat jalur pemilu yang pada saat itu diikuti oleh 48 partai politik.

“Tahun 98 Pak Harto (Soeharto) jatuh dan ada usulan Pancasila diganti. Dari 48 partai yang ikut Pemilu 1999, yang menghendaki Pancasila diganti hanya 13 persen, sisanya masih ingin Pancasila. Tapi, dari 13 persen ada yang hanya menunggangi sehingga yang ingin Indonesia menjadi negara Islam enggak sampai 9 persen,” ucap dia.

Baca juga: Menhan Minta Para Ulama Berpegang Teguh Pada Pancasila

Saat ini, lanjut Mahfud, masih ada sebagian rakyat Indonesia yang ingin mengubah ideologi Pancasila agar Indonesia menjadi negara Islam.

Mahfud menilai, wajar ada keinginan sebagian rakyat Indonesia untuk mengubah Indonesia menjadi negara Islam.

Meski demikian, Mahfud optimistis Pancasila tidak akan bisa diganti oleh ideologi apa pun.

“Lewat pemberontak kalah, lewat jalur pemilu kalah, lalu mau dengan cara apa lagi untuk mengganti Pancasila,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com