KOMPAS.com - Mursyid (45) mengalami depresi setelah merasa gagal memenangkan seorang calon anggota legislatif (DPRD) Kabupaten Cirebon bernama Khaerudin (35).
Khaerudin, yang tak lain adalah adik kandung Mursyid, hanya meraup 567 suara saat Pemilu 2019 lalu. Target suara yang diinginkan Mursyid dan adik kandungnya adalah 3.000 suara.
Akibat tekanan psikis, Murysid pun terpaksa pergi ke Padepokan Anti Galau Albusthomi milik Ustad Ujang Bustomi di Waduk Setupatok. Mursyid mendapat pendampingan rohani dan spiritual di padepokan tersebut.
Berikut ini fakta lengkapnya:
Menurutnya, sang adik terus menelpon dan menagih suara yang pernah ditargetkan.
pada kenyataannya jauh, suara di Desa Penpen untuk Khaerudin hanya 567 dari 3.000 suara yang ditargetkan.
Selain merasa kecewa terhadap dirinya sendiri, dia juga kesal dengan warga yang sudah dia beri sesuatu, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan.
“Sekarang kalau orang silaturahim enggak ngasih-ngasih kan enggak enak. Udah ngeganggu waktunya, enggak enak kalau enggak ngasih. Saya bilang, ini sih titipan telur dari adik saya, sodakoh aja, doa dan dukungan pilih adik saya ya,” kata Mursyid kepada Kompas.com mengingat kata-kata saat dia mengampanyekan adiknya.
Baca Juga: Kisah Tim Sukses Caleg Gagal yang Depresi Ditagih Perolehan Suara
Mursyid meyakinkan bahwa dirinya sudah kerja keras siang dan malam menyosialisasikan adiknya dari rumah ke rumah.
Namun, saat penghitungan suara, Khaerudin mulai menanyakan perolehan hasil suaranya.
Mursyid ditagih suara yang pernah ditargetkan, yaitu 3.000 suara. Namun kenyataannya, Khaerudin hanya memperoleh 567 suara di Desa Penpen.
Masalah tersebut ternyata membuat hubungannya dengan sang adik menjadi renggang.
“Saya tim sukses ring satu untuk caleg PAN Nomor 6 Dapil 7, namanya Khaerudin. Dia adik kandung saya,” kata Mursyid kepada sejumlah media.