Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maraknya Laporan Penggelembungan Suara, Bawaslu Riau Minta Bantuan Masyarakat Kirimkan Foto C1

Kompas.com - 24/04/2019, 07:45 WIB
Citra Indriani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Ketua Bawaslu Riau, Rusidi Rusdan meminta seluruh masyarakat yang memiliki dokumentasi penghitungan suara di TPS, seperti foto, atau rekaman video formulir C1, termasuk foto C1 pleno agar dapat memberikan kepada pengawas pemilu sebagai data pembanding untuk hasil pemilu yang jujur dan transparan.

"Saya meminta kepada seluruh lapisan masyarakat yang mempunyai foto maupun video hasil penghitungan perolehan suara di TPSnya masing masing untuk dapat memberikannya kepada pengawas pemilu," kata Rusidi, Selasa (23/4/2019). 

Baca juga: BPN Jabar: Formulir C1 di Jawa Barat Belum Bisa Dikirim ke Pusat

Rusidi mengatakan, semua itu akan dijadikan sebagai data pembanding dalam mengawal dan memperjuangkan hasil pemilu yang bersih, jujur dan transparan.

Munurut Rusidi, sejauh ini banyaknya laporan masyarakat dan peserta pemilu terkait adanya penggelembungan (penambahan) suara pada formulir C1 dari hasil penghitungan suara di TPS.

Rusidi mengatakan saat ini banyak laporan masyarakat yang meminta kepada pengawas pemilu untuk mengawasi rapat pleno tingkat kecamatan.

Baca juga: Ketua BPN Sumsel Sebut Formulir C1 Sudah Dikirim ke Pusat

Berdasarkan laporan C1 yang dibacakan pada pleno PPK, disinyalir marak dan masif penggelembungan serta perpindahan suara antar partai, juga antar caleg di internal partai.

"Saya banyak mendapat laporan adanya indikasi kecurangan dalam bentuk penggelembungan dan perpindahan suara antar partai politik maupun antar caleg." ungkap Rusidi.

Rusidi juga menegaskan kepada jajaran pengawas di tiap tingkatan agar hadir dan mengawasi jalannya rapat pleno PPK di wilayahnya masing-masing, mengantisipasi kecurangan pada tahap Pleno di PPK (Kecamatan).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com