Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Supermarket di Bali Pakai Daun Pisang sebagai Pengemas Sayuran

Kompas.com - 23/04/2019, 17:34 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah supermarket di Ubud, Bali, Bintang Supemarket, ramai dibicarakan di media sosial Facebook karena mengemas sayuran menggunakan daun pisang.

Sebelumnya, ada juga pasar swalayan di Chiang Mai, Thailand, yang melakukan pengemasan dengan daun pisang.

Dilansir dari akun Facebook Bintang Supermarket, pihaknya memulai mengubah kemasan sayuran yang awalnya menggunakan plastik menjadi daun pisang secara bertahap.

"Kami mulai mengubah kemasan. Secara bertahap kami akan mengurangi penggunaan kemasan plastik, terutama untuk produk segar," tulis admin Facebook Bintang Supermarket, Sabtu (30/3/2019).

Saat dihubungi Kompas.com, Manajer Operasional Bintang Supermarket, Agus Sanjaya menyampaikan bahwa penggunaan daun pisang ini sudah dilakukan sejak Januari 2019.

"Dari Januari 2019 kami sudah tidak memakai tas keresek untuk ke konsumen dan tidak menjual lagi straw (sedotan), styrofoam, dan tas keresek," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (23/4/2019).

Menurut Agus, pembungkusan memakai daun pisang dinilai paling mudah dan paling efisien dalam penggunaannya.

"Di samping itu, harga daun pisang paling murah dan mudah didapat. Tali pengait juga kami pakai tali bambu karena banyak ada di pasar, khususnya di Bali dan harganya sangat murah," ujar Agus.

Baca juga: Jangan Cuma Nyinyir, Kenali Bagaimana Plastik Bahayakan Bumi

Bintang Supermarket membungkus sayur-sayuran, seperti terong, sawi, kacang panjang, lobak, cabai merah, timun, dan daun bawang.

Menurut Agus, pihak Bintang Supermarket menggunakan daun pisang berawal dari kesadaran akan banyaknya sampah plastik di Bali.

Kemudian ada peraturan gubernur (Pergub) di Bali yang membatasi penggunaan kemasan plastik sekali pakai dan melarang penggunaan styrofoam, sedotan plastik, dan tas kresek pada Desember 2018 lalu.

"Mulai Februari 2019, kami mencoba untuk memikirkan cara pengurangan produk yang memakai plastik lain. Kemudian, pada 30 Maret 2019, akhirnya kami memutuskan untuk menghilangkan plastik secara bertahap untuk semua produk fresh," ujar Agus.

Ia juga menyampaikan bahwa ide menggunakan daun pisang dianggap tepat untuk menggantikan bungkus plastik.

Dalam proses menghindari kemasan plastik sekali pakai, Agus mengaku agak susah karena pihaknya harus berkoordinasi dan bersinergi dengan pemasoknya.

Tak hanya itu, Bintang Supermarket juga meminta saran dari pengguna media sosial memberi mereka ide baru untuk mengurangi penggunaan bungkus plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com