Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Bumi, Koalisi Langit Biru Bentangkan Spanduk di Lokasi PLTU Teluk Sepang

Kompas.com - 23/04/2019, 14:51 WIB
Firmansyah,
Rachmawati

Tim Redaksi

Sementara itu, Sekjen Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Surya Sinabutar mengatakan bumi ini bukan milik pribadi maupun milik kelompok melainkan milik seluruh mahluk hidup

"Jadi mari menjaga dan merawat bumi sebagai tanggung jawab manusia yang bermoral," ucapnya.

Mereka juga menegaskan jika PLTU batu bara masih berlanjut, maka nelayan tidak akan bisa melaut.

‘Stop PLTU batubara adalah harga mati,” sambung Zuan Zulian dari komunitas Tobo Berendo.

Pembangunan PLTU Teluk Sepang berkapasitas kapasitas 2 X 100 MW di Bengkulu menuai pro dan kontra. Penolakan datang dari masyarakat yang melihat PLTU akan membawa petaka dalam bentuk racun dari sisa pembakaran, hingga merusak kehidupan laut.

Pembangunan PLTU ini merupakan rencana nasional dari Presiden Joko Widodo yang menargetkan penambahan daya listrik nasional menjadi 35 ribu MW.

Kebijakan presiden ini tentu saja menuai protes. Sejumlah pihak lebih menawarkan agar pembangkit listrik di Indonesia ditargetkan berbahan energi terbarukan bukan batubara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com