Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Petugas KPPS di Gunungkidul Gugur, Dua Masuk Rumah Sakit

Kompas.com - 23/04/2019, 12:13 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul, Yogyakarta, mencatat seorang petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) gugur saat bertugas dan dua orang lainnya harus dirawat di rumah sakit. Mereka diduga kelelahan mempersiapkan penyelenggaraan pemilu 17 April lalu.

Ketua KPU Gunungkidul Ahmadi Ruslan Hani menyampaikan, dari laporan yang masuk, sampai saat ini tercatat ada seorang anggota KPPS yang meninggal.

Korban atas nama Gunawan (50), warga Padukuhan Sambirejo, Desa Semanu, Kecamatan Semanu. Dia adalah petugas KPPS di tempat pemungutan suara (TPS) 04 Padukuhan Sambirejo.

Baca juga: Empat Petugas KPPS di Sumsel Meninggal, 1 Masih Kritis

Saat itu, Gunawan tengah mempersiapkan TPS sehari sebelum pemungutan suara Selasa (16/4/2019).

Setelah melakukan persiapan bersama anggota lainnya, korban beristirahat lalu dinyatakan meninggal dunia pada hari Rabu (17/4/2019).

"Menurut informasi di lapangan, korban memang menderita sakit jantung. Mungkin karena kelelahan," katanya saat ditemui Kompas.com di Kantor KPU Selasa (23/4/2019).

Selain itu, ada dua orang petugas KPPS harus dirawat di rumah sakit karena kelelahan. Keduanya bertugas di TPS Kecamatan Ponjong dan Kecamatan Nglipar.

Diakui Ahmadi, beban Pemilu 2019 cukup berat. Meski hanya ada tambahan satu surat suara yakni pilpres, tetapi hal itu menyita waktu yang cukup lama.

Perlu diketahui, jumlah TPS di Gunungkidul sebanyak 2718 lokasi, di 144 desa. Setiap TPS dijaga 7 KPPS dan 2 linmas.

"Mereka sakit dan sempat dirawat setelah selesai melakukan tugasnya," ucapnya.

Baca juga: Anggota KPPS di Magetan Meninggal Saat Bantu Rekap di Kecamatan

Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan KPU RI terkait pemberian santunan kepada petugas yang gugur dan yang sakit. Harapannya, bisa sedikit membantu keluarga.

Namun demikian, jika tidak ada bantuan dari pemerintah, anggota KPU pun siap jika harus iuran memberikan bantuan. 

Disinggung masih adanya penghitungan di tingkat kecamatan yang menyebabkan petugas bekerja lembur, Ahmadi mengimbau petugas untuk beristirahat maksimal pukul 23.00 WIB. Harapannya, para petugas bisa beristirahat dan paginya bisa bekerja kembali.

"Sudah kami berikan imbauan agar maksimal bekerja pukul 23.00 WIB, namun banyak petugas yang menginginkan segera menyelesaikan tugasnya sehingga bekerja lembur,"ujarnya.

Hani mengatakan, sampai hari ini sudah ada tiga kecamatan yang mengumpulkan hasil pemilu ke KPU yakni Purwosari, Ngawen, dan Tanjungsari.

"Untuk rekap kabupaten sebenarnya kita targetkan tanggal 27 April. Namun karena ada pemilihan susulan di 2 TPS, kemungkinan mundur tanggal 28 atau 29 April," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com