Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Beda Pilihan, Gubernur NTB Ingatkan Jaga Persatuan

Kompas.com - 23/04/2019, 08:37 WIB
Fitri Rachmawati,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjamin wilayah Nusa Tenggara Barat, aman pasca-pemilihan umum serentak, 17 April lalu.

Hal itu disampikan Zulkieflimansyah, dihadapan para tokoh agama atau para tuan guru, tokoh masyarakat, akademisi, pemuda, anggota Forum Lintas Agama, pimpinan organisasi massa, perwakilan partai politik baik dari kubu 01 maupun 02, di Pendopo Gubernur NTB, Senin malam (22/4/2019).

Gubernur mengingatkan semua pihak agar tetap menjaga persatuan dan keamanan serta rasa persaudaraan di NTB, meskipun berbeda pilihan baik dalam pilpres maupun memilih calon legislaif.

Tujuannya untuk menghindari perpecahan. Zul juga mengimbau masyarakat NTB berhati-hati berkomentar di media sosial, serta tak mudah percaya apa yang mereka terima dari media sosial.

Baca juga: PSU Bertambah Jadi 16 TPS, Bawaslu NTB Minta Waspadai Rekapitulasi di PPK

"NTB ini walaupun kecil provinsinya, tetapi pengguna media sosialnya luar biasa besar. Tim dari Mabes Polri yang mengundang saya menunjukkan itu, saya sampai geleng-geleng kepala," kata Zul.

Pengawasan dan penjagaan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, yang memberikan pesan sejuknya kepada masyarakat, lanjut dia, cukup membantu menciptakan situasi kondusif di NTB.

Zul berharap, pertemuan tokoh lintas agama pimpinan parpol dan masyarakat akan menjadi penguat atas jaminan bahwa NTB aman dari proses pemilu, hingga perhitungan suara di Komisi Pemilihan Umum selesai, dan pengumuman presiden yang akan memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.

Dekat dengan dua paslon

Kades PKS ini mengaku dirinya serba sulit karena sama-sama punya kedekatan dengan dua pasangan capres-cawapres.

Baca juga: Quick Count Pilpres 2019 Indikator Politik Indonesia di Bali, NTB dan NTT

"Saya bocorkan ya cerita ini, hubungan saya dengan semua paslon capras dan cawapres peserta pemilu, sama sama dekat secara emosional," ungkap Zul.

"Saya sama Pak Jokowi itu kenal sejak dulu beliau jadi Wali Kota Solo. Jadi, kalau beliau sedang di Jakarta, beliau numpang mobil saya. Kami juga sering duduk bersama dan ketemu di rumahnya berdialog tentang ekonomi dan sebagainya. Sedangkan Pak Ma'ruf Amin ini dulu semasa jadi aktivis di kampus hingga anggota DPR, sering meminta nasihat dari beliau" ucap Zul.

"Begitupun Pak Prabowo yang sangat dekat dengan kami, juga Sandiaga Uno yang sering bersama saya. Sandiaga Uno bahkan pernah menginap di pendopo ini. Kami itu liburan bersama, satu teman main, satu teman pergaulan," ujar dia.

Karena kedekatan itulah dirinya sangat hati-hati dalam bersikap dan memberi dukungan, serta tak ingin melukai perasaan keduanya.

"Saya khawatir sekali melukai perasaan salah satunya, karena kadang-kadang mudah kita berbicara, menulis status, pidato dan lain sebagainya. Tapi kalau kata-kata kita tidak terkontrol, luka batin itu susah disembuhkan," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, Ketua KPU NTB, Suhardi Soud berharap, semua pihak dapat bersabar menunggu proses perhitungan suara di KPU.

Baca juga: Ulama Muda dan Santri di NTB Gelar Syukuran Kemenangan Jokowi-Maruf

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com