Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Dirawat 5 Hari, Petugas KPPS di Cianjur Meninggal karena Kelelahan

Kompas.com - 22/04/2019, 16:15 WIB
Firman Taufiqurrahman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dari Kampung Panumbangan RT 002 RW 001, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Hadiat (65), meninggal dunia karena kelelahan menjalankan tugas mengawal Pemilu 2019. 

Hadiat meninggal di rumah sakit setelah sempat mendapatkan perawatan intensif selama lima hari. Bapak dua anak itu dilarikan ke rumah sakit setelah jatuh pingsan saat bertugas menjaga TPS 10 di sekitar tempat tinggalnya, Rabu (17/4/2019).

“Sempat dibawa ke rumah usai pingsan di TPS. Namun kondisinya tidak membaik dan langsung dibawa ke rumah sakit malam harinya. Sempat dirawat lima hari, tadi sekitar jam 12 siang adik saya meninggal,” tutur Apad (70), kakak Hadita kepada Kompas.com saat ditemui di rumah duka, Senin (22/4/2019) siang.

Baca juga: Ketua KPPS Lampung Utara Ditembak di Rumahnya, Ini Penjelasan Polisi

Apad menuturkan, adiknya punya riwayat darah tinggi. Ia menyebutkan sepuluh hari sebelum bertugas di TPS, Hadiat sempat terserang sakit kepala.

“Dia memang punya riwayat darah tinggi, malah sepuluh hari sebelumnya mengeluh sakit kepala, tapi  kemarin sudah sembuh lagi dan sehat-sehat saja,” sebutnya.

Karena itu, Apad mengaku kabar adiknya pingsan di lokasi TPS cukup mengagetkan pihak keluarga.

“Setelah pingsan itu lalu stroke, sempat dirawat di rumah sakit namun tadi siang meninggal,” ucapnya.

Baca juga: 54 Petugas KPPS Meninggal, Desakan Evalusi Muncul dan Tanggapan KPU

Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Cibulakan, Ayi Sudjana mengatakan, Hadiat diduga meninggal diduga kelelahan saat bertugas menjaga TPS 10.

“Almarhum malam sebelumnya bergadang menjaga TPS, lantas pagi harinya sudah bertugas lagi. Katanya belum sempat makan, baru minum kopi dan merokok. Saya sempat sarankan untuk makan dulu, namun mengaku sudah makan, padahal kata istrinya belum,” kata Ayi.

Saat dijenguk ke rumah sakit, Ayi mengaku Hadiat sempat terlihat sehat bahkan memaksa ingin pulang karena tidak betah dirawat di rumah sakit.

Bahkan, mereka sempat bercanda.

Ayi mengaku, tugas sebagai penyelenggara di tingkat PPS maupun TPS pada pemilu saat ini adalah yang paling berat sepanjang pengalamannya mengawal pesta demokrasi sejak jaman Orde Baru.

“Baru kali ini beratnya minta ampun. Belum lagi persoalan logistik yang harus jemput bola (ke gudang KPU). ATK dan perlengkapan untuk hari H banyak yang kurang. Saya saja Ketua PPS tidak tidur empat hari empat malam,” imbuhnya.

Selain Hadiat, di wilayah yang sama juga diberitakan seorang anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) 13 Perum Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten cianjur atas nama Entis Tisna Sasmita (62) meninggal dunia diduga karena kelelahan.

Warga RT 005 RW 005 Jalan Jeruk Perum Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang bertugas di bagian pendaftaran itu meninggal dunia setelah bekerja secara maraton selama empat hari berturut-turut sejak H-1 hingga Jumat malam (19/4/2019).

Sempat dirawat di rumah sakit, namun Entis menghembuskan nafasnya yang terakhir Senin (22/04/2019) dini hari setelah menjalani perawatan selama dua hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com