Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSU Bertambah Jadi 16 TPS, Bawaslu NTB Minta Waspadai Rekapitulasi di PPK

Kompas.com - 22/04/2019, 14:08 WIB
Fitri Rachmawati,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

Lombok Barat, Kompas.com - Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang akan melaksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di NTB, bertambah menjadi 16 TPS dari 8 TPS yang semula direkomendasikan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) NTB.

Divisi Hukum Data dan Informasi, Suhardi mengatakan, bahwa bertambahnya jumlah TPS yang harus PSU dilihat dari lampiran yang masuk ke Bawaslu.

"Kami kemudian merekomendasikan menjadi 16 TPS yang tersebar di NTB, uang paling parah menurut kami adalah TPS di Kabupaten Bima, dimana 80 lembar surat suara sisa justru dicoblos, dan dimasukkan dalam kotak suara Pileg, ini wajib harus dilakukan PSU, selain kita menemukan ada pelanggaran pidana atas kasus ini," kata Suhardi, Senin (22/4/2019).

Baca juga: 8 TPS di NTB Dipastikan Pemungutan Suara Ulang

Selain sejumlah TPS lainnya yang juga memiliki persoalan serupa, memilih tapi tak terdaftar di DPT, mencoblos 2 kali hingga menggunakan C6 milik orang lain.

Dalam proses rekapitulasi yang masih berlangsung di seluruh kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) se-NTB.

Bawaslu NTB meminta, semua pihak mewaspadai dan menjaga keamanan proses rekapitulasi di tingkat PPK. Mengingat di tingkatan ini kerap muncul indikasi kecurangan. Aparat diharapkan bisa melakukan penjagaan maksimal proses rekapitulasi di sejumlah titik di NTB. 

Proses rekapitulasi  di tingkat PPK saat ini masih berlangsung di Kabupaten Lombok Barat, proses rekapitulasi dilakukan di tiap titik wilayah kecamatan, salah satunya di Kecamatan Narmada.

Proses rekapitulsi dilakukan secara terbuka, namun tetap dalam penjagaan ketat aparat kepolisian.

Aparat kepolisian berjaga di Kantor PPK, memeriksa setiap petugas yang akan masuk ke ruang rekapitulasi, yang berisi ratusan kotak suara yang masih tersegel.

Aparat tak menginjikan siapapun yang masuk kecuali petugas yang memiliki tanda pengenal khusus.

Suhardi mengingatkan semua pihak, untuk mewaspadai segala bentuk kecurangan atau kesalahan dalam rekapitulasi Pilpres maupun Pileg di tingkat PPK.

"Kami berharap petugas PPK bisa bekerja sesuai jadwal yang telah ditentukan, dan mengunakan aplikasi yang disipkan KPU, agar lebih mudah dan cepat dalam proses rekaputulasi ini," katanya.

Baca juga: Surat Suara Tercoblos di Lombok Tengah, KPU NTB Siapkan Pemungutan Suara Ulang

Pengawasan dan pengawalan ketat aparat harus dilakukan, agar  tidak terjadi kekeliruan. Aparat kepolisian dan pengawas tingkat kecamatan dan kabupaten dan provinsi saling mendukung agar hasil rekapitulasi benar-benar akurat.

Sementara itu, Kapolsek Narmada, Kompol I Gusti Komang Bagia, mengatakan, terkait pengamanan di Kecamatan Narmada, telah disiapkan tiga regu aparat kepolisian.

Pengamanan di kantor PPK akan dikawal dengan ketat, tidak semua orang bisa masuk dalam ruang rekapitulasi perolehan suara, hanya petugas yang memiliki tanda pengenal khusus.

"Kita tidak bisa menghalangi warga yang ingin turut mengawasi pelaksanaan rekapitulasi di tingkat kecamatan ini, memang sulit membedakan mana warga, mana saksi, dan petugas, tetapi ada tanda pengenal khusus yang digunakan panitia, saksi, dan petugas-petugas PPK dan PPS sehingga kami bisa menbatasi akses mereka masuk," tekan Bagia.

Baca juga: 40 TPS di 13 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan Direkomendasikan PSU

Kapolres telah menyiapkan pesonilnya secara bergantian dalam mengamankan proses rekapitulasi di kantor PPK, sehingga penjagaan dilakukan 24 jam oleh anggota Polsek.

Saat ini, Bawaslu masih terus mengkawal rekapitulasi di tingkat kecamatan di seluruh wilayah NTB, baik pulau Lombok maupun Sumbawa.

Termasuk menyiapkan pemungutan suara ulang dan pemungutan suara lanjutan bersama KPU NTB, di 16 TPS yang tersebar di NTB, karena pelanggaran dalam proses pemilu 17 April lalu.

Mulai dari surat suara tercoblos, sampai pemilih memilih lebih dari satu kali serta sejumlah persoalan lainnya.

Berikut TPS yang akan melaksanakan PSU, berdasarkan hasil rekomendasi Bawaslu NTB, Jum'at  (19/4).

TPS yang akan melaksanakan PSU adalah, TPS 5 di Kelurahan Pagesangan Barat, Kota Mataram, karena temuan pemilih mengunakan hak pilihnya lebih dari satu kali.

TPS 15 di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, atas dasar temuan 28 surat suara calon legislatif DPRD Provinsi yang tercoblos.

TPS 29 Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima, di TPS ini terjadi kesalahan prosedur dalam melakukan pemungutan suara.

2 TPS di Lombok Utara, yaitu, TPS 1 Desa Lading Lading, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, pemilih mencoblos surat suara 1 jenis lebih dari 1 surat suara, selain PSU yang bersangkutan terancam pidana karena melanggar pasal 532 UU Pemilu.

Baca juga: Bawaslu Rekomendasikan PSU di TPS 26 Boyolali

TPS 5 Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, pemilih tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) tapi menggunakan hak pilihnya, warga yang melakukan pelanggaran terancam pasal 372 ayat 2 huruf d, undang-undang Pemilu.

Kemudian 4 TPS di Sumbawa, masing masing, TPS 10 dan 19 Desa Jorok, Kecamatan Utan, Sumbawa l, TPS 6 dan 12 Desa Pada Suka, Kecamatan Lunyuk, Sumbawa, Pelanggaran yang terjadi dimana pemilih menggunakan hak pilih lebih dari 1 kali, pemilih menggunakan c6 atas nama orang lain.

2 TPS di Kabupaten Lombok Timur, dan 1 TPS di Dompu, terkait surat suara Pilpres. Dan 4 TPS di Kabupaten Bima.

Sementara TPS yang akan melaksanakan Pemilihan Suara Lanjutan atau PSL adalah, TPS 16 Kel Pejeruk Matram, TPS 5 Kel Banjar Mataram.

Kemudian di TPS 18 Desa Montong Are, surat suara tertukar berakibat pemilih tidak dapat memilih calonnya.

Masalah lainnya yaitu saksi tidak diberikan salinan C1, di TPS se-Kecamatan Ampenan (Kota Mataram), TPS se-Kecamatan Gunung Sari, Sekotong, TPS se-Kecamatan Batulayar (Lombok Barat).

Atas permasalahan itu, KPU Kabupaten/Kota dengan cepat mengatasinya sehingga pemilu berlangsung lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com