PAINAN, Kompas.com- Komisioner Bawaslu Pesisir Selatan, Yani Rahma Sari mengatakan, sebelum kebakaran gudang logistik milik KPU Pesisir Selatan, Panwascam Koto XI Tarusan mengaku diintimidasi oleh oknum yang mengaku wartawan.
"Oknum yang mengaku wartawan ini datang ke kantor Panwascam Koto XI Tarusan pada 18 April dengan membawa formulir C1. Oknum tersebut menyebutkan adanya kecurangan karena adanya penggelembungan suara salah satu calon," ujar Yani Rahma Sari kepada Kompas.com, Senin (22/4/2019) di Tarusan.
Baca juga: Pasca-kebakaran Gudang Logistik Pemilu, Bupati Pesisir Selatan Minta Pengamanan Diperketat
Setelah C1 yang diberikan oknum wartawan itu, Panwascam Koto XI Tarusan mengecek dengan data yang ada pada panwascan dan ditemukan ada perbedaan yang signifikan.
"Ada perbedaan, karena data C1 yang kami punya masih ada yang belum ditandatangani Ketua KPPS, sementara data dari oknum ini sudah ditandatangani. Ini jelas palsu," katanya.
Yani mengatakan, selain memberikan C1 dan menyebutkan ada kecurangan, oknum wartawan tersebut dengan nada suara keras menyuruh Ketua Panwascam Koto XI Tarusan, Zarmon untuk naik ke mobilnya.
Baca juga: Polisi Menduga Gudang Logistik KPU Pesisir Selatan Sengaja Dibakar
Atas kejadian intimidasi itu, Yani menyebutkan pihaknya sudah melaporkan ke Polsek Tarusan saat itu.
"Kita sudah beritahu Kapolsek soal kejadian tersebut," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.