Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekurangan Komputer, 17 Sekolah di Gunungkidul Menumpang UNBK di Sekolah Lain

Kompas.com - 22/04/2019, 10:42 WIB
Markus Yuwono,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Akibat kekurangan komputer dan server, belasan sekolah tingkat SMP/MTS di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terpaksa harus menumpang Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) ke sekolah lain.

Mengatasi masalah tersebut, pemerintah mewacanakan membeli ratusan unit komputer, kedepannya. Sekolah yang kekurangan komputer dapat melaksanakan UNBK di sekolahnya masing-masing.

"Tahun ini ada 17 sekolah tingkat SMP sederajat harus menumpang di sekolah lain. Sebagian besar karena kekurangan komputer dan server," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rosyid saat dihubungi kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (22/4/2019).

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Seluruh SMP di Landak Kalbar Gelar UNBK

Sebagian besar merupakan sekolah swasta tersebar merata di seluruh kabupaten. Sedang untuk sekolah negeri sudah bisa melaksanakan UNBK secara mandiri.

Meski menumpang, menurut dia, hal itu tidak masalah karena para siswa tetap bisa ikut UNBK.

Namun, jumlahnya dari tahun ke tahun terus menurun. Hal ini terlihat dari data sekolah yang menumpang ujian di tahun lalu sebanyak 58 sekolah.

"Setiap tahun kita upayakan untuk mengurangi," katanya.

Baca juga: Sebanyak 11.525 Siswa SMP/MTs di Solo Akan Ikuti UNBK

Salah satu upaya adalah dengan membagikan sebanyak 788 komputer ke 95 SMP dan sederajat. Tak hanya komputer, 111 buah server pun dibagikan ke sekolah.

Tahun 2019. Total anggarannya mencapai Rp 7,3 miliar yang bersumber dari APBD Gunungkidul.

"Rata-rata setiap sekolah diberikan 10 komputer. Tahun depan kita anggarkan membeli 1000 unit lagi," ucapnya.

Baca juga: Sejak 2018, Siswa di SMA Ini Disuruh Bawa Laptop Sendiri untuk UNBK

Disinggung pelaksanaan, Bahron mengatakan, untuk sesi pertama pagi ini tidak ada kendala. Peserta UNBK tingkat SMP/MTs di Kabupaten Gunungkidul, tahun ini diikuti 9782 murid.

Untuk mengantisipasi terjadinya kendala, pihaknya menyiapkan tim help desk terdiri dari sepuluh orang teknisi yang bersiaga di kelompok kerja UNBK.

Tim ini bertugas memantau potensi masalah gangguan jaringan.

Disdikpora juga sudah berkoordinasi dengan PLN agar selama ujian tidak ada upaya pemadaman. Namun, sambung Bahron, mengacu pada pengalaman di penyelenggaraan tahun sebelumnya.

Baca juga: 498 Siswa SMA di Sulawesi Selatan Batal Ikut UNBK, Ini Penyebabnya

Pihak sekolah diminta menyediakan genset untuk mengantisipasi adanya pemadaman secara mendadak.

"Dari pantauan kami bersama Wabub (Immawan Wahyudi), sesi pertama (Ujian Bahas lndonesia) ini belum ada kendala berarti semuanya lancar," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com