Bubur Sengkolo, Menu Syukuran Kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Surabaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin di berbagai daerah menggelar syukuran atas kemenangan Pilpres 2019.

Di Surabaya, relawan Jokowi-Ma'ruf Amin menggelar syukuran dengan menu makanan bubur Sengkolo, Minggu (21/4/2019).

Bubur Sengkolo disajikan relawan saat menggelar syukuran di depan Posko Jalan Trunojoyo Surabaya dengan bungkus daun pisang.

"Dalam tradisi masyarakat Jawa, bubur Sengkolo harus ada di setiap acara tasyakuran," kata Ita Siti Nasyi'ah, Koordinator Relawan Komunitas Arek Blusukan Surabaya.

Baca juga: Syukuran Kemenangan Jokowi-Maruf, Komunitas Difabel Solo Raya Tumpengan

Bubur yang terbuat dari beras bubur dicampur gula aren yang dilaburi santan berbentuk memutar itu menurut kepercayaan masyarakat Jawa adalah bentuk syukur atas nikmat Tuhan yang diberikan.

"Bangsa Indonesia diberi kenikmatan oleh Tuhan dengan dimenangkannya Jokowi-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019. Ini berkah yang harus disyukuri," ujarnya.

Ita yakin, meski saat ini penghitungan suara masih dilakukan KPU, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan mencul sebagai pemenang Pilpres 2019 melawan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selain Bubur Sengkolo, juga turut disajikan dalam acara tasyakuran tersebut, tumpeng nasi kuning dan jajanan pasar khas Surabaya. Karena bertepatan dengan peringatan Hari Kartini, dalam acara tersebut, para relawan perempuan mengenakan kebaya.

Sementara itu, hasil penghitungan real count Komisi Pemilihan Umum hingga pukul 13.00 WIB, Minggu (21/4/2019), pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendapatkan 1.183.347 suara. Sementara pasangan Prabowo-Sandi meraih 508.952 suara. Angka tersebut berdasarkan data dari 80.631 TPS dari total 813.350 TPS atau 9,9 persen lebih.

Baca juga: Warga Ciamis Ngagubyag Balong Syukuran Jokowi-Maruf Menang Pilpres

Sementara berdasarkan hasil data formulir C1 yang dihimpun Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma'ruf Amin Jawa Timur, pasangan capres cawapres nomor 01 itu di Jawa Timur unggul dengan angka 68 persen.

Hasil tersebut lebih baik dibanding hasil Pilpres 2014 yang saat itu Jokowi kalah di 14 kabupaten kota di Jawa Timur.