Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu RI Pantau Langsung Pelaksanaan PSL di Cianjur

Kompas.com - 20/04/2019, 13:44 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memantau langsung pelaksanaan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di Desa Sukamanah, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (20/04/2019).

Didampingi petugas Bawaslu Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cianjur, anggota Bawaslu RI Divisi Penyelesaian Sengketa, Rahmat Bagja menyambangi beberapa lokasi TPS yang sedang menggelar PSL tersebut.

Di sela kegiatan, Rahmat mengatakan persoalan distribusi logistik termasuk surat suara yang tertukar menjadi temuan paling krusial dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019.

Akibatnya, sebut dia, di beberapa tempat termasuk di wilayah Kabupaten Cianjur ini harus melaksanakan Pemungutan Suara Susulan (PSL).

Baca juga: Hari ini, 5 TPS di Cianjur Laksanakan Pemungutan Suara Lanjutan

“Untuk jumlah TPS yang potensi PSL seluruhnya ada 1.534 TPS. Namun laporan masih terus masuk sehingga kita prediksi akan terus bertambah. Persoalannya karena ada form atau surat suara yang tidak lengkap,” tutur Rahmat di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (20/04/2019).

Selain PSL, pihaknya menyebutkan potensi digelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) juga ada meski masih perlu dilakukan konfirmasi terkait jumlahnya karena masih mengumpulkan laporan-laporan dari lapangan.

“Belum bisa merinci dimananya (potensi TPS menggelar PSU). Kalau PSU ini berkaitan dengan adanya pemilih yang memilih di tempat yang bukan seharusnya, termasuk pemilih yang memilih lebih dari dua kali,” ujarnya.

Rahmat menilai, dengan digelarnya PSL ini mengindikasikan ada permasalahan serius dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019.

Baca juga: Pasca-pemilu, Kapolres Cianjur Larang Ada Konvoi Kemenangan

Kendati yang jumlah pemilih yang terlibat dalam PSL diseluruh Indonesia ini hanya 0-2 persen dari jumlah pemilih secara keseluruhan, namun ia tetap menyoroti kualitas penyelenggaraan pemilu yang dijalankan KPU.

“Bukan persoalan angka-angkanya. Memang hanya 0,2 persen, namun pemilih harus datang ke TPS dua kali. Ini masalah besar, (namun) ini selalu disepelekan, misalnya kemarin masalah ... ah ini kan bisa diulang, seperti yang di KL (Kuala Lumpur) itu. Bukan itu masalahnya, namun kenapa itu bisa terjadi,” katanya. 

Di Jabar, 12 TPS Gelar PSL dan 9 TPS Berpotensi PSU

Humas Bawaslu Jawa Barat Loli Suhenti menyebutkan, sebanyak 12 TPS diberbagai kota/kabupaten di Jawa Barat menggelar PSL, sedangkan sembilan TPS di enam kota/kabupaten, yakni Bandung, Purwakarta, Indramayu, Cimahi, Pangandaran dan Depok berpotensi menggelar PSU.

“Hari ini kita memantau PSL di lima TPS di Cianjur dan satu TPS di Kabupaten Subang. Kalau yang potensi PSU masih diinventarisir,” sebut Loli kepada Kompas.com di kesempatan yang sama di Cianjur, Sabtu (20/04/2019).

Baca juga: Bawaslu Luwu Timur Rekomendasikan PSU di TPS 10 Desa Jalajja

Loli mengatakan, persoalan ketersediaan dan pendistribusian logistik menjadi pemicu harus digelarnya PSL dibeberapa tempat di wilayah Jawa Barat tersebut.

Padahal, pihaknya mengaku jauh-jauh hari telah menyampaikan potensi kekurangan jumlah surat suara di seluruh wilayah Jawa Barat sebanyak 200 ribu lebih.

“Per 15 Februari 2019 kita sudah sampaikan itu, dan saat kita cek ke KPU Propinsi Jabar mereka mengaku sudah meneruskannya ke KPU RI per 6 Maret. Namun masalahnya kan pengadaan logistik ini semua terpusat di sana (KPU RI), sehingga mungkin penanganannya tidak terlalu cepat. Ujungnya terjadi hal seperti ini (pelaksanaan PSL),” ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com