Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sampai 24 Jam, Polisi Ringkus Pembunuh Jasmin, Pria yang Dikira Muntah Darah

Kompas.com - 19/04/2019, 08:32 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Tak sampai 24 jam, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Blora, Jawa Tengah berhasil mengungkap kasus tewasnya Jasmin (35), warga Desa Nglandeyan, Kecamatan Kedungtuban, Blora.

Pada Kamis (18/4/2019) malam sekitar pukul 19.00 WIB, polisi meringkus pelaku yang mengakhiri hidup petani itu.

"Kami amankan pelaku di rumahnya. Saat kami tangkap pelaku tak berkutik. Masih ada bercak darah di celana pendek pelaku," terang Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Heri Dwi Utomo saat dikonfirmasi Kompas.com lewat telepon seluler, Jumat (19/4/2019).

Baca juga: Disangka Muntah Darah, Jasmin Ditemukan Tewas dengan Luka di Leher

Terungkapnya kasus ini, kata Heri, setelah kepolisian meminta keterangan sejumlah saksi.

Identitas pelaku yaitu SI (30), kerabat sekaligus tetangga korban.

"Pelaku masih kerabat korban dan masih tetangga korban. Tunggu ya, kami masih dalami motifnya," kata Heri.

Masyarakat dihebohkan dengan tewasnya Jasmin (35), petani asal Desa Nglandeyan, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (18/4/2019).

Bapak satu anak ini ditemukan meregang nyawa dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya.

Baca juga: Dosen yang Racuni Anggota DPRD Sragen Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, jasad Jasmin pertama kali ditemukan oleh istrinya, Tarsih (29), menjelang Subuh sekitar pukul 04.30 WIB di kamar depan rumah. 

Tarsih terkejut melihat kondisi suaminya yang sudah bersimbah darah. Tarsih pun sontak langsung histeris karena suaminya itu tak lagi bernafas.

"Istri korban berteriak meminta pertolongan warga. Tak lama kemudian warga berdatangan. Korban yang dipastikan sudah meninggal dunia itu kemudian dipindahkan ke ruang tamu. Polisi yang menerima laporan bergegas ke lokasi untuk menggelar olah tempat kejadian perkara," kata Kepala Kepolisian Sektor Kedungtuban, Iptu Suharto.

Dijelaskan Suharto, sebelum kejadian istri korban sempat tertidur di ruang tamu dengan anak semata wayangnya setelah menyaksikan tayangan televisi.

Selang beberapa jam, istri korban terbangun hingga kemudian masuk ke kamar depan.

"Korban semula disangka sakit dan muntah darah. Namun ternyata darah itu bersumber dari luka di leher," kata Suharto.

Pembunuhan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com